[ad_1]
Sebagai entitas yang merupakan hasil merger tiga bank syariah BUMN, Bank Syariah Indonesia (BSI) terbilang mengalami pertumbuhan yang cukup baik terutama pada kanal digital BSI Mobile. Berdasarkan laporan pada triwulan pertama 2021, BSI mengalami pertumbuhan siginifikan pada volume transaksi kanal digital.
Pertumbuhan kinerja yang signifikan tersebut menurut Direktur Utama BSI Hery Gunardi muncul salah satunya didorong oleh peningkatan transaksi nasabah selama pandemi Covid-19. Ia mengatakan, BSI Mobile menyediakan tidak hanya layanan perbankan atau transaksi finansial namun juga aktivitas yang berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari nasabah.
“Pengembangan ekosistem digital produk dan fitur BSI Mobile akan terus dilanjutkan, dalam waktu dekat diharapkan BSI Mobile dapat dimanfaatkan nasabah dan masyarakat luas untuk mengakses pembiayaan,” kata Hery dalam siaran pers yang diterima Gizmologi di Jakarta (26/4).
Baca juga: Jenius: Pandemi, Pengguna Beradaptasi Kelola Keuangan dengan Transaksi Nontunai
Kinerja Bank Syariah Indonesia
Volume transaksi kanal digital BSI nilainya hingga Maret 2021 lalu sudah menembus Rp40,85 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53% secara tahunan (yoy). Sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi melalui aplikasi mobile BSI mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta, tumbuh 72,35% yoy.
Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3% yoy. Selain disumbang oleh transaksi BSI Mobile (42%), kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking (24%); kartu debit/kredit (17%); dan ATM (14%).
Pada momentum Ramadan tahun ini, BSI juga tengah mensosialisasikan penggunaan QRIS kepada masyarakat sebagai salah satu instrumen pembayaran ZISWAF. Kenaikan volume transaksi terbesar dicatatkan oleh QRIS yaitu sebesar 5182% secara yoy menjadi Rp4,7 miliar. Dengan adanya QRIS ini, diharapkan bisa mendukung pengembangan ekosistem halal.
BSI juga aktif ikut serta dalam inklusi keuangan syariah di masjid dan pesantren, salah satunya melalui peresmian QRIS Pesantren pada 22-23 April 2021 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta. Pada kesempatan ini, BSI menyalurkan KUR senilai Rp1,55 miliar.
Layanan Aplikasi BSI Mobile
BSI sendiri merupakan gabungan dari Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRIsyariah. Karena merger, maka mereka mengambil kekuatan masing-masing yang kemudian diintegrasikan meski sampai sekarang masih dalam proses. Misalnya saja untuk kode saham, mengikuti BRISyariah yaitu BRIS. Sedangkan untuk aplikasi mobile merupakan pengembangan lanjutan dari Bank Syariah Mandiri yang kemudian diubah menjadi BSI Mobile.
Hal ini mengingatkan pada merger sejumlah layanan dompet digital milik BUMN menjadi LinkAja. Aplikasinya merupakan pengembangan lanjutan dari TCash milik Telkomsel.
Baca juga: Mengenal LinkAja, Layanan Uang Elektronik Gabungan BUMN
BSI Mobile menghadirkan sederet layanan untuk mempermudah nasabah. Di antaranya fitur pembukaan rekening online; kemudahan transaksi bagi nasabah melalui fitur transfer, belanja online, transaksi QRIS, top up pulsa, beli token listrik, top up e-wallet, dan pembayaran sekolah. BSI Mobile juga memiliki fitur produk BSI Tabungan E-Mas dan juga Gadai Emas via Online.
Aplikasi BSI Mobile juga menyediakan fasilitas pembayaran Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF). Sehingga diharapkan aplikasi mobile milik BSI ini sebagai sahabat finansial yang membantu pengelolaan keuangan. Selain itu juga memudahkan untuk berbagi kepada sesama, dan sahabat spiritual yang mengajak nasabah meningkatkan spiritual.
[ad_2]
Sumber Berita