Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid Masuk Jajaran Komisaris Utama Bukalapak  

[ad_1]

Jakarta, Selular.ID – Bukalapak baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dihadiri oleh Jajaran Direksi dan Pemegang Saham. Selain memang memberikan paparan seputar kinerja Bukalapak di sepanjang 2020, hal menariknya Bambang Brodjonegoro dan Yenny Wahid kini ditetapkan sebagai jajaran Komisaris utama platform e-commerce tersebut.

Merespon hal itu, Bambang mengungkapkan semangatnya untuk berkolaborasi bersama Bukalapak. Menurutnya inovasi dan teknologi menjadi hal krusial yang harus diadopsi agar UMKM berkembang.

“Menjadi bagian dari keluarga besar Bukalapak yang berfokus untuk menciptakan akses pasar berbasis teknologi, diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar pada adopsi teknologi di UMKM serta inovasi yang mengarah pada transformasi digital dan penguatan UMKM,” kata mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) itu.

Baca juga: Video: Mudahnya Transaksi di Tokopedia

Senada dengan Bambang, Yenny Wahid juga menegaskan harapannya sebagai bagian dari keluarga besar Bukalapak. Menurutnya Bukalapak telah menciptakan wadah pasar strategis bagi UMKM untuk terus berkembang seiring dengan kemajuan digital.

“Dengan bergabung bersama Bukalapak, diharapkan dapat membentuk sinergis yang melahirkan lebih banyak peluang usaha untuk membantu UMKM dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.

Sementara dalam RUPS CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menjabarkan kinerja Bukalapak sepanjang tahun 2020, yang dimana platform e-dagang karya anak bangsa ini di 2020 berhasil mencatat peningkatan 4 juta Pelapak dan Mitra Bukalapak.

“Sehingga kini Bukalapak memiliki lebih dari 6.5 juta Pelapak, 7 juta Mitra Bukalapak dan 100 juta pengguna yang 70% didominasi oleh pengguna di luar kota besar. Hal ini menunjukan peran digitalisasi Bukalapak tidak hanya berpusat di kota-kota besar tetapi juga menjangkau seluruh daerah yang memiliki tantangan akses dan infrastruktur,” kata Rachmat.

Baca juga: 4 Sepak Terjang Shopee yang Penuh Kontroversi

Di 2021 ini  Bukalapak menurut Rachmat akan terus melakukan pengembangan fitur dan layanan baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), untuk menjawab kebutuhan di tengah masyarakat, terlebih di situasi pandemi seperti sekarang ini.

“Bukalapak akan terus melanjutkan komitmennya untuk menjadi platform online dan O2O  untuk menciptakan akses pasar kepada siapa saja untuk melakukan kegiatan jual beli dengan dukungan ekosistem bisnis dan teknologi yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tandasnya.

 



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *