Dubes AS untuk PBB dan Presiden Taiwan Bertemu Secara Virtual

[ad_1]

Setelah perjalanannya dibatalkan pada hari-hari terakhir pemerintahan Trump, Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft bertemu secara virtual dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Kamis pagi (14/1) waktu Taiwan.

Pada pertemuan itu Craft mengatakan kepada Tsai, “Amerika Serikat akan selalu mendukung Taiwan. ”

Meskipun akan meninggalkan jabatannya pekan depan, Craft mengatakan ia masih berharap untuk mengunjungi pulau yang memerintah sendiri itu segera, sambil menyebut Taiwan sebagai magnet bagi sains, teknologi, dan demokrasi.

Pengumuman pekan lalu bahwa Craft akan mengunjungi Taiwan memicu kecaman tajam dari pemerintah China, yang menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang memberontak dan telah meningkatkan ancamannya untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (atas), dan Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft dalam pertemuan virtual, Rabu malam, 13 Januari 2021.

China dengan cepat mengecam pertemuan virtual tersebut. Juru bicara Misi China untuk PBB, melalui Twitter mengatakan, “Amerika Serikat harus memahami bahwa upaya untuk menantang prinsip satu China tidak mendapat dukungan dan pasti akan gagal.”

Hubungan Amerika dengan Taiwan menghangat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Itu terjadi sebagian besar karena dukungan bipartisan yang kuat di Kongres, dan juga karena pemerintahan Trump bersedia untuk mengabaikan ancaman Beijing dan mendukung Taiwan sebagai alternatif bagi otoriterisme Partai Komunis China.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelumnya mengatakan, perjalanan Craft akan menunjukkan “apa yang bisa dicapai China yang bebas.” Tetapi pada hari Minggu, ia membatalkan semua perjalanan pejabat tinggi ke luar negeri, termasuk perjalanannya sendiri, untuk membantu transisi ke ke pemerintahan presiden terpilih Joe Biden.

Pada awal pertemuan yang disaksikan Associated Press, Tsai berterima kasih kepada Craft atas dukungan kuat Amerika dalam partisipasi internasional Taiwan; atas upaya Amerika memperdalam hubungan Taiwan-AS; dan atas kesediaan Amerika untuk selalu membela Taiwan pada saat-saat terpenting.

“Ke depannya, kami akan terus mendorong partisipasi kami di PBB , dan pada pertemuan-pertemuan serta acara-acara yang terafiliasi dengan PBB. Saya berharap Amerika Serikat akan terus mendukung upaya kami,” katanya.

Taiwan ke luar dari PBB pada 1971 ketika China bergabung, dan Beijing telah menggunakan pengaruh diplomatiknya untuk menghentikan usaha Taiwan bergabung dengan organisasi mana pun yang membutuhkan status kenegaraan bagi para anggotanya. [ab/uh]

[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version