#  

Goenawan Mohamad bersama S.S Budi Raharjo, Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia

TEMPO —  Goenawan Mohamad: Sang Penjalin Kata-Kata yang Menjadi Puisi Kebebasan Jiwa

Di sebuah kota kecil bernama Batang, Jawa Tengah, terlahirlah seorang tokoh besar dalam dunia sastra dan jurnalisme bernama Goenawan Mohamad.

Ia adalah seorang budayawan, jurnalis, dan sastrawan yang hatinya memancarkan cinta abadi untuk seni puitis. Dari kota kecil inilah langkah-langkahnya membawa langit ke dalam kata-kata.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Goenawan, akrab disapa GM, sudah merasakan getaran puisi dalam dirinya.

Bakat dan kecintaannya pada sastra membawa GM menggubah puisi empu Emily Dickinson dari negeri jauh dan menghidupkannya dalam bahasa Indonesia.

Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, GM melanjutkan perjalanan pendidikannya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Namun, panggilan sastra dan jurnalisme begitu kuat hingga ia memutuskan untuk mengabdikan diri sepenuhnya di dunia tulis-menulis.

Era gemerlap tahun 60-an menjadi tonggak awal dari keberhasilan GM bersama sejumlah sahabat seangkatannya, seperti Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Taufiq Ismail, Arief Budiman, dan H.B. Jassin, dalam menyulam Manifes Kebudayaan pada tahun 1964.

Manifesto ini menjadi semangat bagi kehidupan manusia dengan filosofi tinggi, namun juga menjadi ancaman bagi penguasa Orde Lama yang menutup telinga terhadap pergerakan intelektual.

Tidak gentar dengan tekanan penguasa, GM kemudian merantau ke Eropa dan belajar di College of Europe, Belgia. Pengalaman di tanah Eropa memperkaya wawasannya, dan pulang dari sana, ia memulai karier sebagai wartawan di harian Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Namun, jurnalisme sastra menjadi panggilan sejatinya. GM menjadi redaktur Majalah Horison, dan berperan pula di kelahiran Majalah Ekspres.

Dalam dunia jurnalisme sastra, GM menggabungkan kecintaannya pada kata-kata dan sastra dengan hasratnya untuk memberikan pandangan tajam mengenai isu-isu sosial dan politik.

Jurnalisme sastra yang diusung oleh GM adalah bentuk jurnalisme yang mengutamakan keindahan bahasa dan kesusastraan dalam menyampaikan berita dan gagasan.

Ia tidak hanya menulis untuk memberikan fakta, tetapi juga menciptakan narasi yang menggugah emosi dan imajinasi pembaca. Keterampilan sastrawannya membantu dalam menyampaikan pesan-pesan kompleks dengan cara yang artistik dan menyentuh.

Goenawan juga menjadi salah satu pendiri majalah berita “Tempo” pada tahun 1971, yang menjadi salah satu media paling berpengaruh di Indonesia. Di majalah ini, GM menekankan pentingnya penyajian berita dengan bahasa yang indah dan cerdas.

Kepenulisannya mencakup berbagai topik, termasuk sastra, seni, budaya, dan politik. Goenawan sering mengulas karya sastra, memberikan pandangan mendalam mengenai puisi, cerita pendek, novel, dan karya-karya sastra lainnya.

Dalam kritiknya, ia mengajak pembaca untuk melihat karya-karya tersebut dari berbagai sudut pandang, mengeksplorasi makna tersembunyi di balik kata-kata.

Tidak hanya terbatas pada jurnalisme sastra, Goenawan Mohamad juga terlibat dalam jurnalisme investigasi.

Ia menjadi tokoh kunci dalam penerbitan berita-berita yang kritis dan menggugah, membuka tabir kebenaran di balik berbagai isu politik, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Meskipun sering menghadapi tekanan dan cobaan dari penguasa, Goenawan tetap gigih dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan melalui tulisannya.

Gagasan-gagasannya tentang kebebasan berbicara, toleransi, dan dialog antarbudaya, seringkali tertuang dalam tulisan-tulisannya.

Pengaruh Goenawan Mohamad dalam dunia jurnalisme sastra tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional. Karier jurnalistik dan kepenulisannya telah diakui dengan berbagai penghargaan.

GM, sang penjalin kata-kata menjadi puisi kebebasan jiwa, mengukir jejak abadi di relung hati setiap insan yang merindu arti sejati kebebasan.

Kiprahnya dalam jurnalisme sastra telah membantu memperkaya perbendaharaan kebudayaan dan mengokohkan makna jurnalisme sebagai bentuk seni yang luhur, mencerahkan peradaban manusia, dan tetap relevan di era digital ini.

 

Stephanus Slamet Budi R Sosok Multitalenta Di Bidang Media Massa – MediaInternasional.com

 

Exit mobile version