Harga Rumah di Australia Cetak Rekor Tertinggi Dalam 17 Tahun

[ad_1]


Telegraf – Pasar perumahan Australia kembali booming seiring dengan kenaikan harga bulanan terbesar dalam 17 tahun, menghilangkan kekhawatiran penurunan yang disebabkan Covid-19. Data CoreLogic Inc. yang dirilis hari Senin menunjukkan nilai rumah nasional melonjak 2,1 persen pada Februari, peningkatan terbesar sejak Agustus 2003.

Harga rumah di ibu kota naik 2 persen, dipimpin oleh Sydney dan Melbourne.

“Pasar perumahan Australia berada di tengah booming berbasis luas,” kata Tim Lawless, kepala penelitian di CoreLogic, dilansir dari Bloomberg, Senin (1/3/2021).

Dia melanjutkan, keuntungan pesat didorong oleh kombinasi tingkat KPR yang mencapai rekor terendah, perbaikan kondisi ekonomi, insentif pemerintah, dan tingkat pasokan yang rendah. Melonjaknya harga rumah dari Singapura ke Kanada dan AS, dan kini Australia, mengancam terjadi pembengkakan tumpukan utang rumah tangga yang sudah mengkhawatirkan dan mempersulit kaum muda untuk memiliki properti.

Menurut sebuah laporan pekan lalu, Sydney adalah pasar perumahan paling terjangkau ketiga di dunia, dan Melbourne keenam. Nilai properti kembali meningkat setelah bank sentral memangkas suku bunga ke rekor terendah dan mengatakan akan bertahan setidaknya selama tiga tahun.

Orang-orang juga mencari rumah yang lebih besar dengan ruang untuk bekerja dari rumah, sementara pertumbuhan harga yang cepat telah menghidupkan kembali ketakutan akan kehilangan, membuat pembeli berbondong-bondong ke pasar.

Menurut Commonwealth Bank of Australia, pemberi pinjaman KPR terbesar di Australia, hal itu bisa membuat harga rumah melonjak 16 persen selama dua tahun ke depan.

“Tingkat izin lelang berada pada level yang konsisten dengan pertumbuhan harga rumah dua digit” kata Gareth Aird, kepala ekonomi Australia di Commonwealth Bank.

Sebuah lelang untuk sebuah rumah kecil dengan dua kamar tidur di pinggiran kota bagian dalam Sydney, Paddington pada hari Sabtu baru-baru ini menarik lebih dari 250 orang. Penawaran dimulai dari 1,4 juta dolar Australia (US$1,1 juta) hingga 150.000 dolar Australia.

“Kami melihat peningkatan permintaan yang signifikan di semua titik harga dan semua pinggiran kota,” kata agen real estate Ben Collier, yang menangani penjualan Paddington.

Di Selandia Baru, di mana harga rumah melonjak 13 persen pada Januari dari tahun sebelumnya, masalahnya sangat akut sehingga pemerintah akan meminta bank sentral untuk mempertimbangkan dampaknya pada harga rumah ketika menetapkan suku bunga, perubahan yang ditentang oleh bank. Reserve Bank of New Zealand juga memberlakukan kembali pembatasan pinjaman pada investor properti dalam upaya untuk mendinginkan pasar.


Photo Credit: Pameran properti Real Estat Indonesia (REI). MI/RAMDANI

 

Latest posts by Rina C. Latuperissa (see all)



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version