#  

Jokowi: Jaga Protokol Kesehatan Meski Tersedia Vaksin

[ad_1]

BERITAENAM.com — “Meski ada vaksin, kita harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada segenap masyarakat.

Jokowi menyebut, aparat pemerintah bersama unsur masyarakat harus terus megupayakan disiplin masyarakat yang konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan 3M memakai masker wajah, menjaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun meski vaksin COVID-19 sudah tersedia di Indonesia.

Kita harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati semua. dari kita untuk lulus ujian epidemi ini, “kata presiden dalam sebuah pernyataan di akun YouTube resmi Sekretariat Presiden, Minggu.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi China Sinovac tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu malam, yang diangkut menggunakan pesawat kargo khusus Garuda Indonesia Boeing 777-300 EA melayani rute Jakarta-Beijing.

Selain 1,2 juta dosis vaksin yang tiba bulan ini, pemerintah juga sedang mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba pada awal Januari 2021.

“Kami sangat bersyukur dan alhamdulillah tersedia vaksinnya, artinya kita bisa segera mencegah penyebaran wabah COVID-19. Namun untuk memulai vaksinasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus tetap melakukan langkah-langkah, Kata Jokowi.

Berita terkait: Evaluasi BPOM merupakan prasyarat untuk melakukan vaksinasi COVID-19

Vaksin yang masuk sudah lolos uji klinis fase III di Bandung sejak Agustus 2020.

Selain vaksin yang sudah jadi, akan ada bahan baku curah untuk produksi 15 juta dosis vaksin pada Desember tahun ini dan 30 juta dosis vaksin pada Januari 2021 yang akan diproses lebih lanjut oleh PT Bio Farma Persero.

Kepala negara juga menegaskan bahwa sebelum melakukan vaksinasi kepada masyarakat, semua prosedur harus diikuti dengan tepat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin.

“Semua prosedur harus diikuti dengan baik untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Berdasarkan pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” tandasnya.

 

 

[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version