Kadin Yakin RI Menjadi Kekuatan Baru Industri Keuangan Syariah Global

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai Indonesia memiliki potensi besar dalam industri keuangan syariah global, tercermin dari meningkatnya minat masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan syariah di Tanah Air. 

“Saya yakin Indonesia menjadi kekuatan baru dalam industri keuangan syariah yang bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid dalam keterangannya.di Jakarta, Sabtu 5 Juni 2021.

Menurut Arsjad, industri keuangan syariah Indonesia berkembang pesat, yang mana pada 2019 berada di urutan keempat, sekarang (2021) transaksi syariah menduduki urutan kedua setelah Malaysia.

Hingga Februari 2021, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp1.836 triliun, meningkat dari Desember 2020, yang mencapai Rp1.803 triliun.

Berdasarkan laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020 dari Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) dan Revinitiv dari 135 negara, Indonesia masuk dalam 5 besar negara berdasarkan nilai aset dengan transaksi 3 miliar dolar AS, di bawah Arab Saudi (17 miliar dolar AS), Iran (14 miliar dolar AS), Malaysia (10 miliar dolar AS).

“Kemajuan ini mencerminkan besarnya peluang Indonesia untuk menjadi kekuatan industri keuangan syariah dunia. Apalagi, market share keuangan syariah kita masih di angka 9,96 persen. Kita terus dorong agar penetrasi industri jasa keuangan syariah terus meningkat,” kata calon Ketua Umum Kadin Indonesia, periode 2021-2026 ini.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version