Kasus Corona Tinggi, Keterisian Ranjang Rumah Sakit Jabar Naik 1 Persen per Hari

[ad_1]

TEMPO.CO, Bandung – Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, rata-rata tingkat keterisian ranjang rumah sakit, atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa Barat naik 1 persen.

“Kalau keterisian rumah sakit, BOR, memang meningkat signifikan. Kenaikannya 1 persen per hari. Jadi kalau di Jawa Barat ada 12.100 bed, satu persen berarti ada 120 persen per hari,” kata dia, Senin, 7 Juni 2021.

Namun, ia mengatakan melihat rata-rata tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat masih di bahwa 60 persen. “Memang naik terus, kemarin sudah 49 persen sekian,” kata dia.

Kenaikan tingkat keterisian terjadi tidak merata. Data di Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), BOR rata-rata Jawa Barat hari ini, Senin, 7 Juni 2021 48,12 persen.

Sementara rata-rata BOR di zona Bandung Raya tercatat paling tinggi yakni menembus 70,62 persen. Posisi dua di zona Purwasuka 54,9 persen, posisi tiga zona Priangan Timur 53,52 persen. Rata-rata BOR tertinggi berada di Kabupaten Bandung 85,11 persen, disusul Kota Bandung 74,71 persen, serta Purwakarta 72,84 persen.

Sementara di zona Bodebek berada di peringkat 4 dengan saat ini tingkat rata-rata BOR hanay 40,08 persen. Tingkat keterisian tertinggi di zona Bodebek terdapat di Kota Bekasi 51,3 persen.

Daud mengatakan, data tren kenaikan kasus Covid-19 sendiri tidak menunjukkan lonjakan signifikan.“Memang ada tren kenaikan, tapi kalau dilihat penambahan kasusnya segitu-segitu saja tiap setiap minggunya,” kata dia. 

Ia menuturkan, dugaan tren naik kasus Covid-19 mulai terjadi pekan ini. Kenaikan kasus ini diperkirakan imbas dari berakhirnya pengetatan saat libur Lebaran. Selepas libur Lebaran misalnya, survei tingkat kepatuhan anjlok hingga 70 persen.

“Sekarang berarti 10 hari, atau dua minggu setelah selesai pengetatan. Kenyataannya orang lebih banyak keluar selesai pengetatan. Waktu pengetatan masih bisa dikendalikan yang keluar, tapi setelah selesai pengetatan, luar biasa,” kata Daud.

Daud mengatakan, instruksi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 sudah disiapkan sejak sepekan terakhir. Seluruh direktur rumah sakit di Jawa Barat sudah dua kali dikumpulkan membahas antisipasi kenaikan kasus.

Antisipasi yang disiapkan berupa penambahan jumlah tempat tidur rawat inap pasien di rumah sakit. “Kita berusaha nambah bed. Disamping tetap 3T (testing, tracing, treatment) untuk mencegah di hulu. Kemudian kerja sama redistribusi pasien,” kata Daud. Satgas juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan #memakaimasker, #mencucitangan, dan #menjagajarak.

Baca juga: 50 Ribu Dosis Vaksin Dikirim ke Kudus dan Bangkalan



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *