EKSEKUTIF.com — Para eksekutif ini baru saja kumpul “kopi darat” dalam format Lekker Eten Zonder Betalen. Maksudnya, seperti terjemahan bebasnya bahasa Belande, yakni makan enak sepuasnya tanpa perlu membayar.
Siapa yang hadir, “Lekker Eten Zonder Betalen” karena sudah ada ‘bohir’-nya. Makanan yang baik tanpa membayar.
‘Bohir’nya ini, memang sejak dari dulu, ia senang mentraktir.
Setiap kumpul, sosok inilah yang kerap menjadi bos-nya, sejak di masa ABG. Tidak satu orang ini saja, tapi dari sekian anak gank Kritis yang diberi “kelebihan” dari anak berpunya ini, secara bergantian ingin mentraktir. Sekedar kongkow.
Kelompok anak muda 80-an, yang bernama Kritis. Tak hanya nge-gank, disko, pergaulan sehat hingga enggak jelas yang dilakukan. Poin-nya, selalu ada yang menjadi ‘bohir’. Yang hobinya mentraktir. Sudah bawaan.
Jika sekarang hedonisme naik Jeep Rubicon saja diributkan. Kala itu, saat kelompok Kritis ini JJS (jalan-jalan sore) di Lintas Melawai pakai mobil keren build-up, velg racing hingga naik mobil mewah Rolls-Royce Sweptail, keliling-keliling LM tak diramaikan di medsos. Paling diantara kita, saling sapa, saling lirik dan suka.
Pokok ajib di jaman itu deh. Tak alay (norak berlebihan dan hiperbola) hingga kemudian ambyar, kata yang memiliki arti hancur. Heboh dan viral.
Anak ABG 80-an lebih cool. Kata atau istilah anak sekarang “badai” alias mantap, keren, luar biasa, dan seterusnya. Tidak baper: Kata ini merupakan singkatan dari ‘bawa perasaan’.
Hal-hal Bapuk (kata ini memiliki arti untuk menjelaskan hal yang rusak atau jelek) bukan urusan bokek (yang memiliki arti sedang tidak punya uang). Kalau kumpul, ada saja yang bersikap menjadi ‘sinterklas’ atau menjadi Bosque: Kata ini merupakan plesetan dari “Bosku”.
Bukan sekedar brother, biasanya dipakai untuk panggilan teman akrab. BT/Bete, yang merupakan singkatan dari Boring Total atau bosan total, tak ada dalam kamus ABG jaman itu. Tak ada. Kebersamaan demikian penting.
Gud Fren 4vr (Persahabatan adalah hal yang harus dijalani dengan hati. Persahabatan butuh chemistry serta harus satu frekuensi. Dan kecocokannya diukur dengan rasa, bukan oleh status sosial.
Makin berusia, ABG yang menjadi eksekutif ini pun semakin tahu diri. Kumpulnya bukan lagi di tempat “nakal”, tapi lebih ke hidup sehat. Misalnya pijat refleksi atau naik sepeda bareng.
Touring kumpul sesama anggota otomotif sesekali, termasuk membantu jika ada temen berduka, atau melakukan hal-hal yang berbau sosial. Best friend adalah teman terbaik. Forever adalah selamanya.
Teman adalah sosok yang hadir dalam hidup kita, tempat bertukar cerita, berbagi sudut pandang, mendiskusikan masalah, hingga tempat untuk menumpahkan curahan hati.
Teman ada dalam berbagai cuaca kehidupan. Saat cerah, panas terik, mendung, hingga hujan badai menuju pelangi. Tempat berbagi berita bahagia, keberhasilan, kesedihan sampai musibah.
Teman yang baik adalah teman yang ikut berbahagia mendengar temannya berhasil. Tak ada iri dengki yang terselip. Teman yang baik akan bersimpati dan empati terhadap kesedihan temannya, memberi solusi, mendoakan, dan yang terpenting, bisa menjaga rahasia.
Asyiknya lagi nih, setelah covid mulai melunak, untuk acara Lekker Eten Zonder Betalen yang berikut sudah terjadwal. Bahkan, yang mau menjadi ‘bohir’-nya sudah antri. Asyik ya?
- #Catatan Pinggir S.S Budi Rahardjo MM – Pengamat Sosial dan Budaya
BACA JUGA: majalah EKSEKUTIF edisi cetak, klik ini