[ad_1]
Banyumas, Gatra.com– Dinas Pertanian bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah melakukan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), yakni pemanfaatan lahan pertanian untuk meningkatkan gizi keluarga. Salah satunya yakni untuk pencegahan dan penanggulangan stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Ny. Erna Husein mengatakan selain menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi covid, program ini juga diharapkan dapat mengurangi stunting di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas.
Bersama Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, pada tahun 2021 ini, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) membina 21 Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Kabupaten Banyumas. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan di Banyumas.
“Harapan dari kegiatan ini adalah sebagai upaya dalam meminimalisir kasus stunting yang ada di Desa Karangduren, Sokaraja Kulon dan lainya” katanya, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu malam (19/6).
Dia menjelaskan, penyebab terjadinya stunting adalah asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi si anak. Dengan memiliki sayur-sayuran di sekitar rumah diharapkan pemenuhan gizi yang berasal dari tanaman dapat terpenuhi.
Program ini juga selalu dipantau. Misalnya di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mugi Kasembadan Desa Karangduren dan KWT Indraswari Desa Sokaraja Kulon. Keduanya di Kecamatan Sokaraja. Lahan menganggur di pekarangan ditanami beragam sayur mayur. Selain itu ada pula yang ditanami cabai. Beberapa anggota lainnya memanfaatkan pekarangan untuk kolam ikan dan ternak skala rumah tangga.
Sementara, Camat Sokaraja Drs Lukman Nazarudin mengakui masih terdapat kasus stunting di Kecamatannya meski persentasenya kecil. Dia berharap program ini mampu menghapus kasus stunting di daerahnya. “Untuk kasus stunting di daerah saya itu memang ada, namun prosentasenya sedikit. Mudah-mudahan melalui program ini pengurangan kasus stunting di wilayah saya teratasi,” kata Lukman.
[ad_2]
Sumber Berita