Puan Maharani Disebut Perempuan Paling Potensial Maju Pilpres, Alasannya?

[ad_1]

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai Puan Maharani merupakan tokoh perempuan yang paling potensial untuk maju sebagai calon presiden di 2024. Ia berpendapat belum ada sosok perempuan lain yang memiliki kans sebesar Puan untuk bertanding di pemilihan presiden.

“Yang potensial saat ini ya Mbak Puan,” kata Arya kepada Tempo, Selasa, 1 Juni 2021.

Arya mengatakan ada dua indikator untuk mengukur tingkat potensi seseorang menjadi calon presiden. Pertama, adanya dukungan dari partai. Kedua, memiliki elektabilitas di atas 5 persen.

Arya menilai seseorang bisa dianggap berpotensi menjadi calon presiden jika mempunyai satu dari dua syarat tersebut. “Paling tidak satu dari dua syarat itu. Kalau dia tidak memenuhi dua syarat itu ya dia tidak potensial,” ujarnya.

Menurut Arya, ada tiga alasan Puan memiliki kans besar untuk menjadi calon presiden. Pertama, keberadaan partai yang siap mendukungnya. PDIP memiliki 128 kursi di DPR sehingga bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Kedua, lanjut Arya, penetapan calon presiden di internal PDIP relatif lebih mudah ketimbang partai lain karena menjadi kewenangan penuh ketua umum partai, yakni Megawati Soekarnoputri, yang juga ibunda Puan. Ketiga, Arya berujar, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan pun hingga saat ini belum mengajukan nama calon lain.

“DPP partai sampai saat ini belum ada suara-suara berbeda. Dari sisi itu, belum ada nama selain Puan,” ucap Arya.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyampaikan pendapat senada. Adjie mengatakan memang ada sejumlah nama sosok perempuan yang muncul di survei capres 2024. Misalnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

“Secara peluang, dari nama-nama itu Mbak Puan masih lebih punya potensi karena melihat pertimbangan partai politik, beliau punya partai,” kata Adjie.

Kendati begitu, Adjie mengatakan elektabilitas semua tokoh perempuan yang ada belum signifikan untuk menjadi calon presiden, termasuk Puan. Dalam survei Charta Politika 20-24 Maret 2021, elektabilitas Puan tercatata sebesar 1,2 persen dari hasil simulasi 12 nama. Adapun dalam simulasi 17 nama survei Indikator Politik Indonesia periode 13-17 April 2021, elektabilitas Puan sebesar 2,9 persen.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto mengatakan elektabilitas Puan Maharani belum tinggi lantaran belum bergerak dan berkeliling ke daerah. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini beralasan, hingga saat ini belum ada satu pun restu dari Megawati Soekarnoputeri ihwal siapa yang bakal maju di Pilpres 2024.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version