Review Xiaomi Redmi Note 10

[ad_1]

Xiaomi menghadirkan Redmi Note 10 sebagai jagoan mereka di kelas mainstream. Dengan harga hanya 2 jutaan rupiah, smartphone ini menawarkan spesifikasi di atas rata-rata para pesaingnya termasuk pada sektor layar, chipset, hingga kemampuan fast charging.

Penasaran seperti apa kecanggihan yang ditawarkan Redmi Note 10? Langsung saja simak ulasan kami.

Ponsel yang nyaman digenggam

Dari segi desain memang tidak ada terobosan berarti. Namun apabila dibandingkan dengan Redmi Note 9, perbedaan paling signifikan terletak pada posisi kamera dan hilangnya sensor sidik jari di cover belakang.

Ya, Xiaomi kali ini memindahkan kamera ke pojok kiri atas, sementara sensor sidik jari terbenam dan menjadi satu dengan tombol power di samping. Logo Redmi pun diubah dari yang sebelumnya horizontal, kini dicetak secara vertikal. Sementara di bagian depan, posisi punch hole kini ada di tengah.

Selebihnya tidak ada yang spesial. Kualitas rancang bangunnya memang cukup baik dan sama sekali tidak ada kesan murahan dengan material polikarbonat. Satu hal yang saya kurang suka adalah finishing glossy-nya yang mudah kotor oleh bekas jari maupun debu.

Dari segi pengoperasian Redmi Note 10 terasa nyaman di genggaman tangan saya. Dimensinya pas, tidak terlalu besar tapi tidak juga terlampu ramping. Ketebalannya 8,3mm dengan bobot yang tidak berlebihan, yakni sekitar 178 gram. Kombinasi yang membuat ponsel ini cukup asyik untuk dimasukkan ke dalam saku celana.

Xiaomi Redmi Note 10 sudah mengadopsi port USB Type-C. Letaknya ada di bawah, berdampingan dengan audio jack 3.5mm dan lubang speaker. Pada sisi sebelah atas Anda juga akan menemukan lubang speaker lainnya bersama dengan IR blaster. Soal ketersediaan slot, Redmi Note 10 bisa menampung dua SIM-card sekaligus bersama dengan microSD.

Perlu diketahui pula bahwa Redmi Note 10 memiliki sertifikasi IP53 yang artinya tahan terhadap debu maupun percikan air. Paket penjualannya pun terbilang cukup menggiurkan untuk ukuran smartphone murah. Pasalnya, Xiaomi langsung menyediakan charger 33W.

Seri Redmi Note pertama dengan layar Super AMOLED

Ini yang menurut saya agak mengejutkan. Sama sekali tidak pernah terlintas di benak saya kalau Xiaomi bakal menghadirkan ponsel murah dengan layar Super AMOLED di tahun 2021 ini. Seperti diketahui, Super AMOLED biasanya digunakan oleh produk yang harganya lebih mahal.

Redmi Note 10 sendiri menjadi seri Redmi Note pertama yang mengusung panel Super AMOLED. Bagi yang belum tahu, Super AMOLED mampu menyajikan konten dengan tingkat kecerahan dan reproduksi warna yang amat baik, sehingga tampak lebih memanjakan mata.

Umumnya smartphone dengan panel Super AMOLED ideal untuk menghadirkan sensor sidik jari di dalam layar. Meski begitu, Xiaomi mungking punya alasannya tersedia untuk tetap mengandalkan side fingerprint sensor.

Yang jelas dengan layar Super AMOLED 6,43 inci Full HD+, menikmati beragam konten seperti menonton film, browsing, hingga bermain games terasa begitu memuaskan. Refresh rate-nya memang masih 60Hz saja, tapi menurut saya itu bukan kekurangan yang berarti kalau dibandingkan dengan keunggulan yang ditawarkannya.

Oh iya, Redmi Note 10 juga sudah memiliki sertifikasi Widevine L1 dan mampu memutar film di Netflix hingga resolusi Full HD. Dan karena Super AMOLED, Anda pun bisa mengaktifkan mode Always-On Display. Sedikit membahas audio, seperti disebutkan di atas Redmi Note 10 punya dua lubang speaker. Itu artinya sudah stereo dan suaranya juga terdengar lantang. Dukungan Hi-Res Audio pun tersedia.

Kamera oke untuk smartphone 2 jutaan

Xiaomi membenamkan empat kamera yang terdiri dari sensor utama 48 megapixel, sensor 8 megapixel dengan lensa ultra-wide, 2 megapixel makro, dan 2 megapixel depth. Untuk mode pengambilan video, Redmi Note 10 memiliki beberapa fitur menarik seperti slow motion, night mode, time-lapse pro, dan time-lapse reguler. Soal selfie, ada kamera 13 megapixel di depan.

Konfigurasi kamera seperti ini menurut saya sudah cukup bisa diandalkan untuk sekadar mengabadikan momen sehari-hari dan mengunggahnya ke media sosial. Foto yang disajikan dalam resolusi 12 megapixel terlihat tajam dengan detail yang tinggi, warna yang cenderung natural, dan dynamic range yang luas.

Xiaomi tidak lupa menyediakan fitur AI untuk Anda yang ingin mendapatkan foto dengan kontras warna lebih kaya. Tapi bagi saya pribadi, saya lebih senang mode ini dimatikan karena terkadang foto yang disajikan justru terlihat berlebihan..

Kalau butuh resolusi lebih tinggi Anda bisa mengaktifkan mode 48 MP. Untuk tangkapan gambar yang lebih luas, langsung gunakan lensa ultra-wide yang menurut saya hasilnya juga lumayan dengan detail dan akurasi warna yang hanya sedikit di bawah kamera utama.

Pemotretan di kondisi minim cahaya dapat mengandalkan Night Mode. Peredaman noise bekerja ekstra sehingga tidak heran jika detail fotonya berkurang. Meski begitu, kamera Redmi Note 10 mampu menghasilkan foto yang lebih terang dengan tetap menjaga suasana malamnya.

Untuk videografi, Redmi Note 10 mampu merekam hingga resolusi 4K. Tapi bila Anda ingin video yang stabil dengan EIS, resolusinya hanya bisa hingga 1080p saja. EIS-nya sendiri tergolong lumayan, meskipun guncangan akan tetap terasa ketika Anda bergerak terlalu ekstrem.

Pertama dengan Snapdragon 678

Sektor performa tidak kalah menggiurkan. Redmi Note 10 merupakan smartphone pertama di Indonesia yang dipersenjatai chipset Qualcomm Snapdragon 678. Chipset dengan CPU Kryo 460 dan GPU Adreno 612 ini diklaim punya performa yang mumpuni untuk gaming dan efisiensi daya baterai yang baik.

Pada kenyataan bermain game di Redmi Note 10 memang cukup menyenangkan. Game populer seperti Mobile Legends bisa berjalan di pengaturan grafis tinggi dengan mode High Frame Rate aktif. PUBG Mobile pun demikian. Saya bisa memainkannya dengan cukup nyaman di setting grafis Smooth-Ultra. Gyroscope? Aman.

Untuk gaming memang tidak ada masalah. Manajemen suhu pun masih cukup baik walaupun terasa agak hangat di area sekitar kamera belakang ketika diajak gaming dengan durasi yang agak lama. Setidaknya, tidak terlalu mengganggu kenyamanan bermain.

Namun menurut saya, kinerja Redmi Note 10 sesekali masih terasa kurang mulus ketika berpindah aplikasi atau scroll halaman. Saya cukup lega karena Xiaomi akhirnya merilis update untuk mengoptimalkan performa ponsel ini. Dibandingkan ketika pertama kami saya buka dari dusnya, kinerjanya sudah lebih baik meski saya yakin bisa lebih dioptimalkan lagi.

Cukup wajar karena chipset-nya tergolong baru. Sekadar informasi, Redmi Note 10 yang saya uji adalah versi resmi Indonesia. Di kelas harganya, mungkin Redmi Note 10 merupakan salah satu smartphone dengan chipset paling kencang. Xiaomi hanya menyediakan satu varian memori, yakni 4/64 GB dengan storage cepat berteknologi UFS 2.2.

Baterai awet, charging ngebut

Lalu, bagaimana dengan daya tahan baterainya? Berbekal kapasitas 5.000 mAh, Redmi Note 10 bisa menemani aktivitas saya sepanjang hari dari pagi hingga malam. Bahkan ketika gaya pemakaian saya tidak terlalu intens, ponsel ini bisa menyala hingga 2 hari.

Baterai yang awet ini juga didukung teknologi 33W fast charging yang lagi-lagi tergolong paling cepat di kelas harganya. Sekadar informasi, umumnya di kisaran 2 jutaan rupiah ponsel lain masih menggunakan fast charging 18W saja, atau bahkan ada yang di bawahnya.

Satu nilai plus lainnya tentunya ketersediaan charger 33W dalam paket penjualannya. Ya, Anda tidak perlu membeli charger secara terpisah untuk mendapatkan performa chaging maksimal.

Penawaran hardware yang sulit dilawan

Kalau hanya membandingkan lembar spesifikasi, jelas Xiaomi Redmi Note 10 sulit dilawan. Layar Super AMOLED, Snapdragon 678, 33W fast charging, hingga kamera 48 MP merupakan satu paket yang hingga saat ini belum bisa ditawarkan oleh brand lainnya di kisaran harga setara.

Namun tentunya pengalaman penggunaan dari sebuah ponsel Android tidak bisa disimpulkan dari lembar spesifikasi saja. Walaupun punya banyak kelebihan, belum tentu Redmi Note 10 cocok dengan gaya Anda. Intinya experience setiap pengguna akan berbeda-beda. Yang harus diingat, MIUI ada iklan dan mungkin tidak semua orang akan memakluminya.

Bagi yang berminatm Redmi Note 10 tersedia dalam tiga pilihan warna, antara lain Onyx Gray, Pebble White, dan Lake Green, serta dijual dengan harga Rp2.399.000 (SRP Rp2.499.000).

Xiaomi Redmi Note 10 cocok untuk:

  • Pelajar/mahasiswa bisa menjadikan Redmi Note 10 sebagai daily driver. Selain ideal untuk belajar online, smartphone ini bisa memfasilitasi kebutuhan hiburan seperti menonton film atau bermain game. Ditambah lagi, harganya murah.
  • Gamer dengan dana terbatas yang menginginkan perangkat gaming entry-level merupakan kategori pengguna yang akan cocok meminang Redmi Note 10. Snapdragon 678 sanggup menjalankan berbagai judul populer dengan lancar.
  • Karyawan yang membutuhkan perangkat dengan performa tinggi dan baterai tahan lama juga cocok memilih Redmi Note 10. Untuk WFH oke, untuk menemani aktivitas yang ekstra mobile pun bisa diandalkan.
  • Ibu rumah tangga dapat memilih Redmi Note 10 sebagai perangkat untuk berkomunikasi, mengakses media sosial, hingga mengabadikan momen sehari-hari bersama anak.
  • Pengguna yang membutuhkan ponsel kedua bisa menjadikan Redmi Note 10 sebagai target belanja. Misalnya seorang user iPhone yang sedang mencari Android murah.

Kelebihan Xiaomi Redmi 10:

  • Cukup ramping dan ringan meski baterainya besar
  • Layar Super AMOLED
  • Performa bertenaga dengan Snapdragon 678
  • Storage UFS 2.2
  • Kamera utama mampu menghasilkan foto dengan detail tinggi dan warna yang bagus
  • Hasil foto kamera ultra-wide cukup baik
  • Ada Night Mode
  • Perekaman video cukup stabil di 1080p 30fps
  • Baterai tahan lama
  • Pengisian daya cepat 33W
  • Charger 33W sudah termasuk dalam dus penjualan
  • Speaker stereo
  • Harga relatif murah

Kekurangan Xiaomi Redmi Note 10:

  • Bodi bagian belakang mudah kotor
  • Kinerja bisa lebih dioptimalkan lagi
  • Kamera makro masih sekadar pelengkap saja

Smartphone ini punya penawaran hardware yang sulit ditemukan pada ponsel pesaingnya di kelas harga setara.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version