Rilis Single Baru, Adrian Adioetomo Angkat Tema Kelam

[ad_1]

Telegraf – Musisi blues Adrian Adioetomo luncurkan singel baru bertajuk “Burning Blood, Cold Cold Ground”. Launching ini adalah awal menuju peluncuran album terbaru Adrian yang akan dirilis pada 28 Februari 2020 mendatang.

Adrian sendiri tidak memberi judul album barunya itu. Hal ini bukan sesuatu yang baru di dunia musik. Adrian memberi contoh bahwa The Beatles dan Led Zeppelin pernah melakukan hal seperti itu.

“Burning Blood, Cold Cold Ground” akan rilis digital via YouTube, pada 25 Februari 2021. Lagu ini berbicara tentang bagaimana sisi gelap amarah dapat mengisap diri sendiri dan berujung pada penderitaan.

Adrian Adioetomo. FILE/Jose Riandy

“Sebuah dramatisasi, enggak membicarakan sebuah kejadian, tetapi membicarakan kayak apa kecemburuan itu,” kata Adrian dalam jumpa pers virtual, (24/02/2021).

Adrian sendiri yang memainkan semua instrumen pada lagu “Burning Blood, Cold Cold Ground”. Dia memanfaatkan kecanggihan teknologi perangkat lunak komputer untuk mengisi bagian part drum dan piano.

Sejauh ini, baik single maupun album terbaru Adrian tidak direncanakan rilis pada layanan streaming musik digital.

“Gue belum mau merilis secara digital, karena gue belum nemu platform digital yang sesuai dengan gue,” katanya.

Adrian sendiri telah menyiapkan materi album tanpa judul ini sejak empat tahun silam. Kemudian momen pandemi membulatkan tekadnya untuk merekam dan merilisnya.

“Secara lirik enggak (tentang pandemi), enggak membicarakan pandemi dari segi lirik. Tapi dari awal liriknya agak kontemplatif,” imbuhnya.

Ia menjelaskan bahwa garis besar konsep album ke-empat yang akan rilis beberapa hari ke depan.

“Burning Blood, Cold Cold Ground” akan dirilis via YouTube dalam format video musik. Adrian mengambil konsep klasik dengan menggabungkan potongan film bisu yang telah menjadi public domain. Potongan film itu digabung dengan layer Adrian bernyanyi. Menyiratkan kesan yang kelam dan usang.


Photo Credit: Musisi delta blues Indonesia, Adrian Adioetomo. FILE/Jose Riandy

 

Latest posts by Didik Fitrianto (see all)



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version