[ad_1]
Telegraf – Pandemi Covid-19memporak porandakan laju perekonomian di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di sepanjang 2020 hanya 4,02 juta kunjungan. Bila dibandingkan dengan kunjungan wisman pada 2019 yang sebesar 16,11 juta kunjungan, jumlah ini merosot 75,03% yoy.
Pandemi Covid-19 sudah memasuki 1 tahun, tidak harus terus berlehaleha, kehidupan haru sterus berjalan, perubahan baru terkait tata kehidupan pun harus berubah, dari mulai bekerja, sekolah dan berbagai macam kegiatan manusia. Pemerintah terus berupaya mendongkrak perekonomian khususnya di bidang pariwisata yang sangat terdampak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, saat ini pihaknya menggenjot kunjungan pariwisata domestik antara lain melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (#diindonesiaaja). ada 55 juta warga Negara Indonesia kelas menengah di Indonesia yang sangat potensial digarap untuk bisa berwisata di dalam negeri.
“Dulu kita fokus mengejar Thailand, Malaysia dengan berjuta-juta wisatawan internasional, itu saya singkat wising, saat sekarang wising itu kita masih berharap terus tapi karena covid ini kita harus kalibrasi. Tetapi ada wisatawan nusantara yang saya singkat wisdom, ini adalah kearifan, kebijaksanaan kita, kita punya lebih dari 55 juta warga kelas menangah yang sangat mampu dan ingin berwisata,” ujar Sandiaga Uno dalam diskusi Forwada bertajuk “Membangkitkan Optimisme Industri Pariwista Nusantara,” melalui daring.
Ia juga mengungkapkan pemerintah melalui kemenparekraf ingin sesegera mungkin memulihkan kembali industri pariwisata, namun sebelumnya harus bisa memastikan bahwa angka penularan covid-19 ini dalam situasi yang terkendali. “Saat ini PPKM mikro yang dijalankan pemerintah telah cukup sukses menekan angka penularan covid-19 secara significan, dari 15 ribu perhari sampai diangka 5 ribu perhari. Ini menjadi suatu angin segar agar kita lebih disiplin dalam mematuhi PPKM mikro,” kata Sandi, Kamis, (4/3/2020).
Sandi optimis hal itu akan terjadi di kwartal kedua dan ketiga di tahun ini. Jika kita terus berdisiplin dan angka covid-19 ini bisa terus ditekan, saya melihat kwartal kedua dan ketiga ini kita mulai meningkat dari segi event ekonomi kreatif dan pemulihan dari pariwisata dan kebangkitan ekonomi kita.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya menambahkan, di tahun 2021 ini pihaknya bersiap menyambut kepulihan sektor pariwisata tanah air dengan bertumpu utamanya kepada wisatawan domestik sambil bersiap akan kedatangan para wisatawan mancanegara. Ia mengungkapkan dari segi strategi pemasaran Kemenparekraf saat ini yang terpenting adalah membangun kepercayaan pelaku usaha dan juga membangun kepercayaan pasar, bahwa Indonesia sudah siap dengan new normal.
Membangun trust kepada masyarakat bahwa pariwisata dalam new normal sudah siap dengan menerapkan protocol kesehatan di lokasi wisata., sehingga wisatawan yang datang tidak khawatir.
“Saat ini orang lebih banyak mencari yang lokasi wisata yang less crowded, yang berorientasi alam terbuka, kesehatan wellness dan adventure, dari segi penerbangan orang lebih suka yang direct fligh, atau kalo yang domestik safe traveling, pergi bareng keluarga,” katanya Nia.
Pelaku usaha pariwisata, Irvan Muthalib mengaku sangat optimis pariwisata Indonesia akan bangkit kembali, terutama setalah adanya program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Founder & CEO Halttravel ini juga mengajak seluruh insan pariwisata untuk tetap optimis seraya berharap bantuan dari media massa untuk terus menggaungkan bahwa Indonesia punya objek wisata yang tidak kalah dari luar negeri.
Photo Credit : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno/Doc/Ist
[ad_2]
Sumber Berita