[ad_1]
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan berdasar laporan kepala desa, ada sembilan rumah yang rusak. Sebagian rumah mengalami rusak berat, lainnya sedang.
“Tembok dapur rumah tembok bagian belakang dan samping hampir amblas dan banyak rumah yang retak,” kata Komara, Selasa (15/12).
Sembilan rumah rusak tersebut yakni milik Sudin, Saru, Sayid, Saiman, Sani, Bodong, Ibu Dirsem, Tugino, dan Mukiyat. Adapun keluarga yang rumahnya rusak diungsikan ke rumah tetangga yang lebih aman.
“Kalau dibiarkan bahaya. Jadi kalau ada hujan lebat lebih baik mengungsi,” ucapnya.
Dia mengaku belum mengetahui berapa jumlah warga terdampak tanah amblas tersebut. Hari ini, petugas bersama Pemerintah Desa Karangkemiri melakukan assesment ke lapangan, sekaligus mendata dampak bencana alam tersebut.
Assesment lapangan ini diperlukan untuk menentukan langkah yang akan dilakukan. Selain itu, data-data itu penting sebagai dasar untuk distribusi bantuan.
“Kalau jumlah di lingkungan yang terdampak kita belum mengetahui. Makanya hari ini sedang assesment ke lapangan,” ujarnya.
Komara menjelaskan, sebagian wilayah Jeruklegi, termasuk Desa Karangkemiri merupakan wilayah perbukitan. Hujan lebat kerap memicu bencana tanah longsor atau gerakan tanah. Karenanya, dia meminta agar warga mewaspadai kemungkinan gerakan tanah susulan.
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Bernadetta Febriana
[ad_2]
Sumber Berita