Semarang, Gatra.com – Para alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bersinergi untuk memberikan kontribusi kepada bangsa di segala lini.
Saat ini alumni Undip sudah banyak menduduki pos jabatan strategis terutama yang berasal dari fakultas hukum. Tekad untuk memajukan almameter dan negeri itu terungkap saat acara Rakernas DPP Ikatan Alumni Fakultas Hukum (IKAFH) Undip Periode 2021-2025 di Santika Hotel, Jalan Pandanaran Semarang, Sabtu (19/6).
“Almunus senior menggeret [memengaruhi] yang junior. Demikian pula yang junior menggeret temannya. Jadi geret-menggeret. Mari bersinergi semua, alumni, fakultas, dan universitas,” ujar Dekan FH Undip, Prof. Retno Saraswati saat membuka kegiatan.
Prof. Retno menyatakan, keberadaan alumni sangat penting. Sebab, mereka mempunyai pengalaman yang tinggi di berbagai bidang. Tak hanya memajukan kampus tempat menimba ilmu, alumni juga dapat memajukan Kota Semarang pada khususnya.
“Alumni FH Undip agar bersinergi bisa berkontribusi bersama sehingga tidak hanya Undip yang menikmati, tapi juga masyarakat Kota Semarang ikut menikmati,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP IKAFH Undip, Ahmad Redi mengimbau alumni agar saling kolaborasi dan koordinasi, karena para alumni FH Undip banyak yang menjadi pejabat eselon I di Jakarta.
Di daerah juga banyak alumni yang menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Kepala Kejasaan Tinggi (Kajati), Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Tinggi, dan jabatan strategis lainnya.
“Kita siap kolaborasi dengan FH Undip untuk memberikan masukan, agar bisa berkontribusi. Perlu terobosan untuk mengunggulkan para junior agar bisa menduduki jabatan-jabatan penting melalui jaringan alumni FH Undip,” kata Ahmad.
Sekjen DPP IKA Undip, Desmon Hastiono menambahkan, sudah banyak alumnus Undip menjadi menteri, dirjen, sekjen, dan sejumlah jabatan penting di negeri ini.
“Kelemahan alumni Undip ini daya juangnya kurang, karena kurang support dari pihak Undip dan teman-teman yang sudah jadi orang [berhasil],” ungkapnya.
Para alumnus Undip yang jadi pejabat dan menjabat posisi strategis di sejumlah lini, sambung Desmon, terkesan tidak mau juniornya lebih moncer dari mereka.
Padahal, di banyak perusahaan besar di Indonesia, lulusan SMA Loyola Semarang mendominasi, karena para senior menarik juniornya. Demikian pula dilakukan para alumni ITB, IPA, UGM, dan lainnya.
“Kalau alumni Undip sudah seperti ini, siapa tahu lulusan Undip bisa menjadi presiden RI,” kata Desmon disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan loyalitasnya dengan Undip, meski ia menempuh kuliah S1 di UPN Yogyakarta, kemudian pindah di Unika Soegijapranata Semarang, hingga melanjutkan S2 dan S3 kuliah di Undip.
“Jadi jangan khawatir. Saya tetap loyal dengan Undip. Terlebih Undip ada di Kota Semarang,” tegasnya.