[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang baru dilantik hari ini, menjelaskan sejumlah peran dan tugas lembaga otonom yang anyar dibentuk tersebut.
Pertama, BRIN bertanggung jawab untuk melakukan konsolidasi berbagai penelitian dan pengembangan atau Litbang Pemerintah. “Kami ditargetkan untuk bisa melakukan konsolidasi dalam waktu secepat-cepatnya, sehingga kita bisa segera memasuki program baru untuk menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang lebih baik bagi negara ini,” ujar Laksana Tri Handoko usai dilantik di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 28 April 2021.
Dengan program dan ekosistem yang baik, ujar dia, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi penghasil riset dan inovasi, melainkan bisa meningkatkan kapasitas ristek untuk mendukung perekonomian negara untuk jangka panjang.
“Dalam hal ini, BRIN harus mampu menjadi fasilitator dan enabler bagi kalangan di luar BRIN, termasuk dari perguruan tinggi dan industri,” ujar fisikawan tersebut.
Selain itu, BRIN dengan berbagai aktivitas riset dan inovasi ditargetkan dapat memberikan dampak ekonomi secara langsung pada masyarakat. “Dan pada saat yang sama juga bisa memicu investasi baru yang yang masuk ke sektor Iptek, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala LIPI ini.
BRIN akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Kementerian Investasi untuk mencapai target membawa masuk investor terkait dengan sektor Iptek tersebut. “Sebab sektor Iptek khususnya yang berbasis biodensitas dan sumber daya alam di Indonesia itu, sebenarnya memiliki potensi yang selama ini belum tereksploitasi,” ujar Handoko.
[ad_2]
Sumber Berita