[ad_1]
Pati, Gatra.com – Akibat meledaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Pati, Jawa Tengah sejumlah rumah sakit di Bumi Mina Tani mengalami kewalahan menerima pasien isolasi. Imbasnya banyak rumah sakit yang mengalami kelebihan kapasitas.
Sebelumnya, Direktur RS Keluarga Sehat Hospital (KSH) Kelvin Kurniawan menyebut, ada sebanyak 72 pasien isolasi di KSH. Nahasnya, rumah sakit ini hanya memiliki 57 tempat tidur (TT), Senin (7/6). Imbasnya, pasien yang tidak kebagian tempat isolasi harus menjalani perawatan di tempat parkir ambulan yang dirubah menjadi tempat transit darurat sementara.
Over kapasitas juga terjadi di RS Mitra Bangsa Pati. Direktur RS Mitra Bangsa, dr Suworo Nurcahyo mengatakan, dari 38 TT, saat ini sudah mengisolasi sebanyak 37 orang. Padahal, di instalasi gawat darurat (IGD) sudah ada enam pasien terpapar Covid-19 yang menunggu.
“Awalnya kita punya 16 TT, lalu meningkat jadi 20, meningkat lagi menjadi 25, kemudian 31, sekarang kita sudah ada 38 TT. Sedangkan pasien isolasi ada 37 dan masih ada enam lagi yang menunggu di IGD. Jadi kita sudah over kapasitas,” ujarnya saat ditemui awak media di RS Mitra Bangsa, Jumat (11/6).
Dikatakannya, over kapasitas tidak hanya terjadi di RS Mitra Bangsa saja. Namun rumah sakit lainnya di Pati turut mengalami hal serupa. Untuk diketahui secara total ada sebanyak 10 rumah sakit di Pati. “Rata rata (rumah sakit) sudah over kapasitas,” jelas dr Woro.
Berkenaan semakin membludaknya pasien Covid-19, dalam waktu dekat pihaknya berencana untuk menambah lagi ruang isolasi dengan 32 tempat tidur. Sehingga semua pasien yang masuk bisa tertangani. “Untuk pasien non Covid-19 di kita total ada 144 tempat tidur. Kemudian 32 tempat tidur ini, akan kita alihkan untuk pasien isolasi. Tetapi kalau terpaksa, kita buat tenda,” ungkapnya.
Lanjut dr Woro, bahkan untuk menangani pasien isolasi tersebut. Pihaknya bahkan mengalihkan dua ventilator dari ICU ke ruang isolasi. “Sementara ini ICU kita stop, kita alihkan ke pasien yang isolasi,” terangnya.
Imbuh dr Woro, jika setelah adanya penambahan ini masih terjadi over kapasitas. Pihaknya berharap pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati untuk membuat tempat isolasi atau perawatan Covid-19 terpusat kembali. “Bangun rumah sakit memang sulit, tapi mungkin cari alternatif tempat mana yang dialihkan. Kalau mentok ya tenda lagi. Nanti mungkin DKK bisa bekerja sama dengan BPBD, TNI/Polri untuk meminjam tendanya,” jelasnya.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, jika Bed Occupancy Ratio (BOR) di Pati saat ini lebih dari 80%, akibat melejitnya angka positif Covid-19 pasca libur Idulfitri. “Terlebih Kabupaten Pati saat ini dari pemerintah pusat termasuk daerah darurat Covid-19. Sebab, selain BOR kita yang lebih dari 80 persen, peningkatan kasus pun mencapai 200 persen,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang ditetima Gatra.com, Jumat (11/6).
Berkenaan hal itu, Haryanto berseru agar masyarakat kembali menggalakkan protokol kesehatan (Prokes) yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi aktivitas (5M).
[ad_2]
Sumber Berita