Jakarta, Gatra.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, bahwa fasilitas isolasi Covid-19 akan ditambah.
Penambahan ini dilakukan jika terjadi lonjakan jumlah orang yang memerlukan fasilitas kesehatan.
“Bila Wisma Atlet Rumah Sakit darurat mengalami lonjakan jumlah orang yang harus ditangani. Back up plannya sudah disiapkan,” ujar Gubernur Anies di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan pada Minggu (13/06) malam.
Anies juga menyebutkan, terdapat beberapa fasilitas isolasi tambahan, yakni Rusan Nagrak Cilincing, Wisma PMII, dan Wisma Ragunan.
Penemabahan ini fasilitas isolasi ini kerjasama dan atas dukungan Pemerintah Pusat serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB Indonesia).
Anies menuturkan bahwa keterpakaian tempat tidur isolasi di rumah sakit di DKI Jakarta adalah 75%. Angka tersebut adalah bentuk peningkatan setelah pekan lalu berada di angka 45%.
Menurut sepenuturan Anies, sebanyak 27% pasien Covid-19 di Jakarta berasal dari luar Jakarta. Meski begitu, ia menuturkan bahwa memberikan perlakuan sama.
Kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta , kata Anies, mencapai angka 17.400 pada hari ini yang pada 6 Juni lalu adalah 11.500 kasus. Selain itu,ia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan positivity rate dari 9% pada minggu lalu menjadi 17%, dan terjadi penambahan 700 kasus baru dalam 4 hari terakhir.
“Naik 50% (kasus aktif) dalam satu minggu,” ujarnya.
DKI Jakarta akan meningkatkan kedisiplinan terkait protokol kesehatan untuk beberapa hari ke depan. Nantinya petugas akan melakukan penegakan hukum kepada tempat atau individu yang melanggar ketentuan tentang protokol kesehatan, ketentuan jam operasi dan ketentuan jumlah orang di dalam sebuah tempat.