TEMPOSIANA.com — Konsolidasi Angkatan 78 FISIP UI: Politik, Bisnis, dan Rencana Masa Depan dalam Perayaan Ulang Tahun Ismeth Wibowo
Dalam suasana hangat di sebuah restoran yang tersembunyi di sudut Jakarta Selatan, Angkatan 78 FISIP UI kembali berkumpul, seperti angin yang membawa kabar dari masa lalu dan hembusan masa depan.
Hari itu, Sabtu (24/8), para alumni berkumpul bukan hanya untuk sekadar bertukar cerita, melainkan untuk membahas arah politik yang tengah bergolak di negeri ini. Namun, ada satu lagi yang menjadikan pertemuan ini istimewa—ulang tahun Ismeth Wibowo, sang pengusaha terkemuka di bidang motor listrik.
Ketika Asri Hadi, Ketua Forum Intelektual Studi untuk Indonesia (FIS-UI), mengambil mikrofon, suara gemuruh di ruangan itu perlahan mereda.
Ia menyampaikan, “Pertemuan ini memang bertepatan dengan ulang tahun sahabat kita, Ismeth Wibowo. Sebuah momen yang baik untuk membahas situasi politik dan masa depan.”
Suasana hangat nan akrab mengiringi diskusi serius yang menyingkapkan berbagai isu politik tanah air.
Beberapa hari sebelumnya, gemuruh aksi massa pada Kamis (22/8) membuat para penguasa kembali mengingat batas kekuasaan mereka.
Kini, di sini, di dalam ruangan penuh semangat juang, para alumni Angkatan 78 FISIP UI menyatukan pemikiran mereka, berupaya mencari jalan dalam krisis yang menghadang.
Dalam diskusi yang penuh makna itu, muncul berbagai skenario politik yang mungkin akan mewarnai hari-hari mendatang.
“Kita dihadapkan pada dinamika politik yang penuh kejutan. Namun, forum ini telah mengantisipasi sejumlah kemungkinan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan,” ujar Asri Hadi lagi, mengundang anggukan setuju dari rekan-rekannya.
Namun, tak hanya politik yang mengisi ruang diskusi. Bisnis, seperti benang merah yang menghubungkan masa lalu dan masa depan, juga menjadi pokok pembicaraan.
Ismeth Wibowo, yang tak hanya dikenal sebagai sahabat, tapi juga seorang pengusaha motor listrik, memanfaatkan momen ini untuk memaparkan rencana bisnisnya.
Dengan senyum optimis, ia berbicara tentang rencana ekspansi ke China, Korea Selatan, dan Uzbekistan, membawa produk inovatifnya ke panggung global.
“Mereka adalah mitra yang akan melakukan investasi dan memperluas hubungan dagang dengan Indonesia,” kata Ismeth, penuh keyakinan.
Suara-suara kagum dan dukungan pun terdengar dari berbagai sudut ruangan.
Dalam waktu dekat, rombongan FISIP Angkatan 78 akan mengunjungi Tashkent, Uzbekistan, untuk mengeksplorasi potensi ekspor produk dan komoditas Indonesia ke Asia Tengah. “Tashkent akan menjadi pintu masuk produk dan komoditas kita ke kawasan tersebut,” tambahnya.
Selain itu, Ahmed Kurnia, wartawan senior yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, berbagi rencananya untuk terbang ke China dalam waktu dekat.
Ia akan menghabiskan waktu selama satu minggu di negeri tirai bambu itu, bertemu dengan mitra-mitra yang berpotensi untuk menginvestasikan modal mereka di Indonesia. “Seeing is believing,” ujar Ismeth, mengulangi ungkapan optimisnya.
Dengan semangat yang menyala, pertemuan ini bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi menjadi simbol konsolidasi dan rencana strategis yang matang, baik dalam dunia politik maupun bisnis.
Angkatan 78 FISIP UI terus menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sekadar alumni, tetapi sekelompok intelektual yang aktif berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Di akhir pertemuan, dengan senyum yang masih menghiasi wajah-wajah mereka, para alumni meninggalkan restoran itu, membawa serta semangat baru yang akan mereka sebarkan dalam setiap langkah ke depan.
Dan di tengah semua itu, Ismeth Wibowo, sang pemilik ulang tahun, tersenyum penuh rasa syukur—melihat bahwa perayaan ini bukan hanya tentang usianya yang bertambah, tetapi juga tentang masa depan yang kian cerah bagi semuanya.