TEMPOSIANA – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melantik tujuh anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk periode 2023-2028 dalam sebuah acara yang digelar di Ruang Tri Dharma Kementerian Ketenagakerjaan pada Senin, 13 November 2023.
Anggota BNSP yang dilantik antara lain adalah Syamsi Hari sebagai ketua yang merangkap sebagai anggota, Ulfah Masfufah sebagai wakil ketua yang merangkap sebagai anggota, serta Amilin, Miftahul Azis, Adi Mahfudz Wuhadji, Nurwijoyo Satrio Aji Martono, dan Muhammad Nur Hayid sebagai anggota.
Menaker Ida Fauziyah memberikan pesan penting kepada anggota BNSP yang baru dilantik.
Ia menekankan perlunya peningkatan jumlah tenaga kerja yang tersertifikasi guna memenuhi tuntutan dunia kerja dan industri yang semakin berkembang.
Menurutnya, anggota BNSP memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keahlian dan keterampilan yang diakui secara profesional.
“Dengan pelantikan ini, kami berharap BNSP dapat terus meningkatkan sertifikasi dan menjangkau lebih banyak tenaga kerja.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa keahlian dan keterampilan mereka diakui di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Menaker.
Menaker juga menegaskan pentingnya pelaksanaan tugas luar biasa oleh anggota BNSP.
Ia mengajak anggota BNSP untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang belum tuntas, terutama terkait pembentukan regulasi baik internal maupun nasional, serta peningkatan sertifikasi kompetensi tenaga kerja.
“Saya berharap BNSP yang baru ini tidak hanya melaksanakan tugas seperti biasa, tetapi juga mampu memberikan yang lebih baik lagi.
Keberhasilan BNSP juga akan berdampak positif pada peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia,” tambahnya.
Menaker Ida Fauziyah juga menyoroti komitmen anggota BNSP dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan peraturan pemerintah.
Ia memberikan saran bahwa apabila ada anggota yang merasa tidak mampu berkinerja dengan baik, sebaiknya mengundurkan diri untuk memberikan ruang bagi orang yang dapat memberikan kontribusi optimal.
Pada kesempatan yang sama, Wamenaker Afriansyah Noor menyampaikan tantangan dan peluang dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.
Ia mencatat beberapa tantangan, seperti dominasinya tenaga kerja informal, dampak pandemi Covid-19, dan disrupsi teknologi digital yang mencirikan revolusi industri 4.0.
Afriansyah menyebutkan bahwa pelatihan vokasi menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan SDM Indonesia.
Keunggulan pelatihan vokasi antara lain durasi yang relatif singkat, inklusif untuk semua kalangan, dan berorientasi pada penempatan kerja, kewirausahaan, serta peningkatan produktivitas.
“Saat ini, pelatihan vokasi menjadi solusi bagi para pencari kerja dan pekerja untuk mendapatkan atau meningkatkan kompetensi mereka.
Ini juga sejalan dengan era digitalisasi dan kebutuhan pasar kerja,” ungkap Afriansyah.
Dengan pelantikan anggota BNSP periode 2023-2028, diharapkan peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia dapat terus menjadi fokus utama dalam menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di era digitalisasi dan revolusi industri 4.0.