TEMPOSIANA.com — Warga Serang Banten Geruduk Pabrik Miras Tuntut Penutupan Pabrik
Ratusan warga Serang, Banten, menggeruduk Pabrik Minuman Keras (Miras) di Kawasan Industri Modern, Cikande, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Aksi ini sebagai bentuk protes dan tuntutan penutupan pabrik yang dianggap meresahkan masyarakat.
Pabrik tersebut milik PT Balaraja Barat Indah dan telah lebih dari setahun memproduksi minuman keras merek Martil, yang tergolong dalam kategori B dengan kadar alkohol antara 5 hingga 20%.
Kehadiran pabrik ini menimbulkan keresahan di kalangan warga, mengingat Kabupaten Serang dikenal dengan kehidupan masyarakatnya yang religius dan agamis.
Salah satu orator dalam aksi tersebut menyatakan, “Ayo kawan-kawan, ini adalah pelanggaran. Minuman keras sudah melanggar undang-undang, dan ini tidak baik untuk generasi bangsa kita.”
Warga menuntut agar pabrik segera ditutup. Mereka menegaskan, jika tidak ada respon positif dari pengusaha dan pemerintah setempat, aksi massa akan kembali digelar dengan jumlah peserta yang lebih banyak.
Sehari sebelum aksi massa, para ulama di Serang, Banten, juga bersatu menolak keberadaan industri minuman keras dengan menandatangani petisi dukungan untuk penutupan pabrik miras di Banten.
Keputusan ini diambil karena kekhawatiran akan meningkatnya korban dan kriminalitas akibat konsumsi miras.
Berikut adalah daftar para tokoh dan ulama yang mendukung penutupan perusahaan minuman keras di wilayah Cikande, Kabupaten Serang:
KH. Hamzah, Pengasuh Pesantren Assa’diyah Carenang.
KH. Abdul Hamid, Pengasuh Pesantren Nurul Hikmah Carenang.
KH. Sadeli Arief, M.Pd, Pengasuh Pesantren Kulni Cikande, Ketua PGMI Kecamatan Cikande.
Kiai Amal Faihan Maimun, M.Pd, Pengasuh Pesantren Subulussalam Kresek, Pengurus FSPP Banten.
KH. Rahmat Fathoni, Lc. Anggota Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Serang.
KH. Sambas Atmaja, Ketua MUI Kecamatan Binuang.
KH. Shofwat Rahmat, S.Pd.I., Pengasuh Pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung Cakung.
KH. Abdul Halim, Tokoh Masyarakat Desa Cakung, Kecamatan Cikande.
Diharapkan, pemerintah dan pihak terkait dapat segera menindaklanjuti tuntutan warga demi terciptanya ketenangan dan keamanan di lingkungan sekitar.
Warga dan para ulama berharap agar aspirasi mereka didengar dan dipertimbangkan demi kebaikan masyarakat luas.