Korsel Batasi Pertemuan Sosial Maksimal 4 Orang

[ad_1]

Korea Selatan akan melarang pertemuan sosial yang terdiri dari lima orang atau lebih, dan menutup semua resor ski dan tempat wisata utama di berbagai penjuru negara itu mulai dari Malam Natal.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengumumkan keputusan itu, Selasa (22/12), dalam usaha mengatasi lonjakan kasus penularan virus corona di negara tersebut.

Pembatasan-pembatasan itu memperluas rencana serupa yang diumumkan oleh pihak berwenang di wilayah metropolitan Seoul ke tingkat nasional. Pembatasan-pembatasan itu juga merupakan langkah paling serius yang diambil pemerintah sejauh ini untuk memberlakukan kembali pembatasan sosial ketat setelah berbulan-bulan melonggarkannya

Chung mengatakan pembatasan-pembatasan itu akan diberlakukan setidaknya hingga 3 Januari.

Kawasan ibu kota telah menjadi pusat kebangkitan virus corona dalam beberapa pekan terakhir. Rumah-rumah sakit kewalahan menangani pasien virus corona, dan jumlah kematian meningkat.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Selasa, melaporkan 869 kasus baru, sebagian besar dari kawasan ibu kota, sehingga meningkatkan jumlah kasus di negara itu menjadi 51.460.

Empat puluh delapan pasien COVID-19 telah meninggal dalam 48 jam terakhir, dua hari paling mematikan sejak munculnya pandemi. Jumlah kematian kemungkinan meningkat karena badan tersebut mengatakan 281 dari 14.810 pasien aktif dalam kondisi serius atau kritis.

Lonjakan kasus virus corona telah memberi tekanan pada pemerintah untuk menaikkan pembatasan jarak sosial ke tingkat maksimum, sesuatu yang telah ditentang oleh para pembuat kebijakan selama berpekan-pekan karena masalah ekonomi.

Kunjungan ke panti-panti wreda dan fasilitas-fasilitas perawatan jangka panjang akan dilarang. Gereja-gereja dan fasilitas-fasilitas keagamaan lainnya akan ditutup, sementara restoran-restoran akan dikenai denda jika menerima rombongan besar dan harus memberlakukan jarak sosial antara orang-orang yang makan di sana.

“Sangat penting untuk mengupayakan agar dua periode liburan yang akan datang tidak memicu penyebaran COVID-19 lebih lanjut,” kata Chung, mengacu pada Hari Natal dan Tahun Baru.

Sekitar 180 tempat ski, sledding, dan skating di berbagai penjuru negara itu akan ditutup. Pihak berwenang menganggap perlu melakukan penutupan itu menyusul serangkaian wabah di tempat-tempat olahraga musim dingin dalam beberapa pekan terakhir.

Taman-taman nasional dan tempat-tempat wisata pantai, lokasi ribuan orang berkumpul setiap tahun untuk menyaksikan matahari terbit di tahun baru, juga akan ditutup. Hotel-hotel akan dilarang menjual lebih dari 50 persen jumlah kamar mereka. [ab/ka]

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *