[ad_1]
Telegraf – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan soal keterbukaan dan kecepatan informasi yang terjadi sekarang ini, ialah merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan zaman dan semakin majunya teknologi informasi (TIK).
Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi dalam peringatan Hari Penyiaran Nasional yang ke-88 pada 1 April.
Jokowi mengatakan, saat ini masyarakat berada pada era keberlimpahan informasi. Setiap orang dapat dengan cepat memperoleh, memproduksi, maupun menyebarkan informasi dengan cepat.
“Konsekuensinya, keberlimpahan dan keterbukaan informasi adalah sebuah kebutuhan,” katanya dilansir dari kanal You Tube Sekretariat Presiden, Jumat (02/04/2021).
Ia mengatakan bahwa kebutuhan keterbukaan dan kecepatan informasi sangat terasa pada masa pandemi virus Corona (SARS-CoV-2) saat masyarakat mencari informasi mengenai upaya pencegahan penularan Covid-19 hingga langkah-langkah pemerintah menangani wabah pandemi.
Dia juga mengklaim keterbukaan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi. Menurutnya, informasi yang terbuka, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dapat membuat situasi kondusif dan terukur.
“Pemerintah juga dapat segera mengambil kebijakan yang tepat. Masyarakat juga dapat memahami dan menghadapi pandemi ini dengan informasi yang baik,” ungkapnya.
Meski demikian, Jokowi mengatakan, tantangan penyiaran dan pengelolaan informasi ke depannya akan kian besar. Digitalisasi informasi akan semakin mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi yang membutuhkan pengawasan secara berimbang.
“Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memberi informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif, meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat, serta mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat untuk memperoleh informasi yang sehat dan akurat,” terangnya.
Selain itu, Ia juga mengajak seluruh pihak memiliki semangat yang sama untuk membuat dunia penyiaran Indonesia menjadi lebih baik dalam pelbagai aspek. Mulai dari aspek konten siaran, industrinya, hingga tumbuh kembang media-media penyiarannya.
Masyarakat pun harus teredukasi, sehingga semakin cerdas dan kritis memilah serta menyikapi informasi yang diterima.
“Dengan perbaikan dan penataan ekosistem media penyiaran yang berkelanjutan, saya meyakini industri penyiaran Indonesia akan semakin kuat dan tangguh, semakin diminati masyarakat dengan tampilan dan konten yang semakin berkualitas dan mencerdaskan,” pungkasnya.
Photo Credit: Presiden Joko Widodo (Jokowi). ANTARA
[ad_2]
Sumber Berita