[ad_1]
Xiaomi semakin mengukuhkan sebagai perusahaan “palugada” terkemuka. Palugada (apa yang lu mau gue ada) adalah istilah populer dalam dunia bisnis untuk menyebut model usaha yang tidak membatasi penawaran pada satu jenis barang. Belum lama ini, mereka mengumumkan masuknya ke sektor bisnis baru kendaraan listrik Xiaomi.
Meski yang membesarkan nama Xiaomi adalah smartphone, tetapi sangat banyak kategori produk yang diproduksi. Perusahaan asal China tersebut memiliki action cam, CCTV, dash cam, kipas USB mungil, sepeda listrik, segway (electric scooter), rice cooker, VR headset, earphone, power bank, televisi, gelang pintar, kamera mirrorless, laptop dan sebagainya. Terakhir, mereka memasuki bisnis kendaraan listrik yang memang sedang naik daun.
Siapkan 10 Miliar Yuan untuk Kendaraan Listrik Xiaomi
CEO dan pendiri Xiaomi, Lei Jun, mengumumkan lahirnya anak perusahaan baru untuk menangani lini bisnis kendaraan listrik pintar yang akan dimiliki secara penuh dengan investasi awal 10 miliar yuan. Ia merangkap sebagai CEO untuk perusahaan kendaraan listrik pintar ini.
Keputusan tersebut diinformasikan kepada Bursa Efek Hong Kong (HKEX) melalui pemberitahuan resmi serta diumumkan secara terbuka dalam acara peluncuran yang berlangsung pada 30 Maret 2021. Selain itu juga diputuskan bahwa Xiaomi juga akan berkomitmen untuk kembali mengucurkan dana 10 miliar dolar AS dalam 10 tahun mendatang.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, Xiaomi telah mengirimkan 146 juta unit smartphone secara global dan mempertahankan posisi tiga besar. Setidaknya ada 324,8 juta unit perangkat yang terhubung dengan platform AIoT milik Xiaomi. Hingga akhir 2020, Xiaomi memiliki cadangan kas hingga 108 miliar yuan. Jadi, investasi awal kendaraan listrik Xiaomi tersebut hanya 10 persen dari dana cadangan kas.
6 Alasan Kembangkan Kendaraan Listrik Xiaomi
Menurut Lei Jun, kendaraan pintar listrik menjadi peluang bisnis terbesar pada dekade mendatang dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari gaya hidup pintar. “Memasuki bisnis ini merupakan hal yang wajar bagi kami sebagai bagian dari ekspansi ekosistem AIoT dan memenuhi misi kami dalam menjamin setiap orang untuk menikmati hidup lebih baik melalui teknologi inovatif,” tegasnya.
Lei Jun menjelaskan bahwa keputusan untuk membentuk bisnis baru diambil setelah serangkaian diskusi dengan seluruh mitra Xiaomi. Dalam 75 hari terakhir, Lei Jun menyaksikan pengambilan keputusan secara mendetail berupa penelitian yang ketat dan lengkap mengenai industri kendaraan listrik meliputi 85 pertemuan dengan 200 pakar industri, empat kali perdebatan di tingkat manajemen, dan dua rapat dewan.
Dukungan yang tidak pernah putus dari Mi Fan serta kepercayaan terhadap nilai Xiaomi juga menjadi salah satu penentu dalam keputusan akhir perusahaan. Momentum ini dianggap tepat karena Xiaomi tengah berada di masa puncak dan memiliki dasar yang kokoh untuk membangun bisnis kendaraan listrik pintar.
Dalam surat internal kepada karyawan, Lei Jun mengatakan bahwa perusahaan memiliki keunggulan yang khusus dalam mengembangkan kendaraan listrik Xiaomi. Setidaknya ada enam poin yaitu sebagai berikut:
- Kendaraan listrik pintar telah mengubah model bisnis dari industri otomotif secara fundamental, dan Xiaomi punya pemahaman terbaik tentang model bisnis ini.
- Xiaomi memiliki pengalaman paling luas dalam hal integrasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta pengetahuan paling mendalam tentang manufaktur dalam industri internet.
- Xiaomi memiliki ekosistem pintar dengan ukuran paling besar, paling beragam dalam hal kategori produk, dan paling aktif digunakan.
- Xiaomi memiliki sejumlah teknologi inti yang bisa diterapkan ke bisnis kendaraan pintar.
- Xiaomi memiliki brand yang kuat dan basis pengguna yang kuat, dengan kepercayaan dan dukungan Mi Fan dari seluruh negara.
- Xiaomi memiliki cadangan kas yang memungkinkan investasi dengan percaya diri.
[ad_2]
Sumber Berita