#  

BPKH Serahkan Bantuan 2 Mobil Ambulance dan 1 Mobil Jenazah Melalui NU Care Lazisnu

Bantuan Mobil Jenazah

Temposiana.com – Program Kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI bersama NU Care-LAZISNU, menyalurkan kembali bantuan 2 unit mobil ambulance dan 1 unit kendaraan mobil jenazah yang bertujuan untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 pada khususnya. Adapun acara serah terima ini di 3 lokasi penerima manfaat yang berbeda dan dilakukan secara daring (29/9).

Ketua NU Care-LAZISNU M Wahib Emha mengatakan, ketiga ambulance ini tersedia berkat adanya kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI melalui Program Kemaslahatan.

Menurut Wahib, pengadaan ambulance tersebut merupakan penyaluran bantuan tahap kedua dari Program Kemaslahatan BPKH RI. Yang mana pada tahap sebelumnya, telah disalurkan sejumlah mobil ambulance kesehatan ke berbagai daerah, termasuk mobil penanganan kebencanaan melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU).

“Sudah puluhan (ambulance dan mobil yang disalurkan). Ini tahap kedua. Tahap ketiga, nanti ke beberapa rumah sakit,” imbuh Wahib usai penyerahan, Kamis .

Pihaknya menambahkan selain bantuan ambulance, kerja sama dengan BPKH RI juga diimplementasikan dalam bentuk kategori kegiatan sosial keagamaan, seperti bantuan untuk penanganan Covid-19 dan bantuan renovasi tempat ibadah.

“Bantuan kebencanaan. Juga bantuan di kategori pendidikan seperti bantuan bangunan pesantren. Dan ini (bantuan), yang diserahterimakan yaitu ambulance, masuk kategori kesehatan,” jelas Wahib.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Dr. Rahmat Hidayat menyebut bahwa tujuan pengelolaan dana haji oleh BPKH ada tiga. Pertama, meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Kedua, efisiensi dan optimalisasi. Ketiga, meningkatkan kemaslahatan bagi umat Islam.

Menurutnya, BPKH mengelola dana haji dari dua sumber, yaitu setoran awal dan Dana Abadi Umat (DAU). Setoran awal dioptimalisasi oleh BPKH dan manfaatnya kembali kepada jamaah haji, baik yang akan berangkat maupun yang masih menunggu.

“DAU juga dioptimalisasi, dikembangkan. Manfaatnya kembali kepada umat dalam bentuk program kemaslahatan. Ada 6 klaster, antara lain pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, pemberdayaan ekonomi, sarana prasarana ibadah haji, dan pelayanan ibadah haji,” ujarnya.

Rahmat menyebut bahwa bantuan mobil ambulance tersebut dilaksanakan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat, agar masyarakat tidak menjadi lemah, terutama di masa pandemi.

Ia juga berpesan agar masyarakat turut berikhtiar untuk menjaga protokol kesehatan. Selain menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas, Rahmat juga berpesan agar masyarakat berdoa kepada Allah supaya pandemi segera berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

“Apa yang dilakukan oleh BPKH bersama Lazisnu adalah bagian dari ikhtiar menjaga imunitas masyarakat dengan memberikan bantuan mobil ambulance. Ini adalah perintah Allah untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan, memberikan kebaikan dan perlindungan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Menurutnya, dana program kemaslahatan tidak diambil dari setoran awal jamaah haji, namun diambil dari manfaat dana abadi umat. Keuntungan dan hasil pengelolaan dari dana abadi umat. Maka, ia menegaskan bahwa dana haji dikelola secara aman dan dikembalikan kembali kepada umat.

Adapun 3 lembaga penerima manfaat bantuan mobil Ambulance dan jenazah, diantaranya adalah;

  1. Mobil Ambulance Yayasan Al Ikhwan Salama Kota Bima,
  2. Mobil Ambulance Rumah Sakit Islam Arafah Rembang Jawa Tengah,
  3. Mobil Jenazah Masjid Jami’ Baiturrahman Komplek Departemen Agama Citayam Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *