Apa Itu TKO TokoCrypto, Proyek CeDeFi Berbasis Binance Smart Chain

TKO Tokocrypto

[ad_1]

Ekosistem crypto di Indonesia semakin bergeliat. Tak hanya dimeriahkan oleh aset kripto atau token dari luar negeri saja, kini pelaku lokal juga turut berpartisipasi. Adalah Tokocrypto, platform pertukaran kripto di Indonesia. Mereka membangun TKO Tokocrypto Token, sebuah proyek CeDeFI di atas infrastruktur Binance Smart Chain (BSC).

Pada awal diperkenalkan pada Oktober 2020, TKO Tokocrypto menganut konsep DeFi (Decentralized Finance). Sesuai namanya, DeFi mengacu pada sistem finansial/keuangan terdesentralisasi yang menyediakan berbagai layanan keuangan (tabungan, pinjaman, asuransi, dll). DeFi bersifat terbuka, unregulated, transparan, fleksibel, dan tersedia bagi setiap saja tanpa perlu adanya pengawasan terpusat dan perantara.

Selanjutnya, dalam perkembangan menjelang peluncuran ICO (Initial Coin Offering), mereka mengubah konsep menjadi CeDeFi yang merupakan singkatan dari Centralized and Decentralized Finance. Menurut Tokocrypto, inisiatif tesebut untuk mendorong adopsi yang lebih besar dari blockchain di Indonesia dengan membangun proyek CeDeFi di atas Binance Smart Chain (BSC).

Baca juga: 9 Tips untuk Pemula Saat Trading Aset Kripto Bitcoin dll

TKO Tokocrypto berbasis BSC

Sebagaimana disinggung di atas, TKO Tokocrypto dibangun di atas Binance Smart Chain (BSC). Bagi yang masih belum familiar, Binance Smart Chain (BSC) adalah infrastruktur blockchain yang berjalan secara paralel dengan Binance Chain.

Platform blockchain BSC menawarkan fungsionalitas smart contract dan kompatibilitas dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Tujuan desainnya adalah untuk menjaga throughput tinggi dari Binance Chain tetap seperti adanya, sambil memperkenalkan smart contract ke dalam ekosistemnya.

BSC diklaim menyediakan biaya yang rendah, kecepatan transaksi cepat, layanan andal dan mudah digunakan. Berfungsi untuk memberdayakan produk keuangan berbasis blockchain generasi berikutnya untuk berkembang dan memanfaatkan industri Fintech yang sedang berkembang di Indonesia.

Terlepas dari berbagai kelebihan yang ditawarkan tersebut, pemilihan BSC tentu tak lepas dari Binance yang kini merupakan investor utama dari Tokocrypto. Binance adalah penyedia layanan jual beli perdagangan aset kripto terbesar di dunia yang juga memiliki token sendiri yaitu BNB.

“Indonesia adalah salah satu komunitas BSC yang paling aktif. Kami harap kerja sama dengan Tokocrypto ini akan memberikan dukungan kepada proyek-proyek blockchain dan mempromosikan adopsi kripto di Indonesia,” kata Xiaoguan, Koordinator Ekosistem BSC.

Token CeDeFi Hybrid Pertama di Indonesia

Tokocrypto mengklaim bahwa TKO merupakan token CeDeFi (TKO) hybrid pertama di Indonesia di atas Binance Smart Chain dengan protokol BEP-20. TKO Tokocrypto menggabungkan yang terbaik dari Keuangan Terpusat (CeFi) dan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi). Hal ini karena baik DeFi dan CeFi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga TKO Tokocrypto ingin meraih kelebihan dari masing-masing konsep keuangan tersebut.

Produk peminjaman dan passive income DeFi dapat membantu mempercepat adopsi di antara populasi yang tidak memiliki rekening bank di Indonesia serta inklusi keuangan yang lebih besar. Sementara CeFi menawarkan produk yang mudah digunakan dan lebih umum. Untuk menjembatani kesenjangan antara pengguna Tokocrypto dan DeFi.

TKO Tokocrypto di awal akan fokus untuk memberikan edukasi kepada pengguna tentang keuangan kripto dan pengembangan utilitas CeFi, seperti Setoran TKO, Tabungan TKO & Cashback TKO di Tokocrypto.

Inisiatif lain sebagai bagian dari kolaborasi ini adalah proyek dana pengembang untuk memberdayakan proyek-proyek yang akan muncul dan mendorong kolaborasi antara Keuangan Terpusat (CeFi) dan Keuangan Terdesentralisasi (DeFi). Proyek ini menyediakan pendanaan, berbagai program dan inisiatif yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial jangka panjang yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Kelebihan TKO Tokocrypto

Ilustrasi aset kripto (Foto: 123rf/Bjorn Beheydt)

Pada whitepaper yang dipublikasikan, disebutkan bahwa TKO Tokocrypto menjadi proyek aset kripto lokal pertama di Indonesia yang menawarkan model token hybrid unik dengan utilitas mulai dari exchange platform token, CeFi, dan DeFi.

TKO Tokocrypto disebut telah memenuhi instrumen uji penilaian yang dibobotkan dengan akumulasi skor terkait kelayakan token tersebut untuk diperdagangkan di bursa krupto di Indonesia. Sebagaiman diamanatkan oleh pemerintahan Indonesia melalui Bappebti.

Berikut adalah berbagai manfaat TKO yang dapat dinikmati nasabah Tokocrypto:

Token Platform Pertukaran

TKO menawarkan berbagai manfaat kepada para pemegang token ini, diantaranya adalah diskon biaya perdagangan, hak airdrop, penukaran merchandise dan berbagai penawaran menarik lainnya. Token ini lebih dilatarbelakangi untuk mendorong adopsi dalam penggunaan pertukaran dengan sejumlah penawaran, reward, atau insentif menarik lainnya.

Token Centralized Finance (CeFi)

Fitur ini memungkinkan para nasabah Tokocrypto untuk bergabung dalam inisiatif finansial kripto yang lebih terpusat. CeFi adalah salah satu produk yang cocok bagi nasabah pemula yang ingin berpartisipasi dalam dunia kripto namun belum percaya diri atau sepenuhnya yakin  untuk terjun dalam Decentralized Finance yang relatif baru. Dengan kata lain, token ini bisa menjadi ‘jembatan’ bagi investor tradisional untuk bertransisi ke DeFi. Pada Token CeFi ini, TKO akan berfokus untuk memberikan fasilitas berupa Tabungan (saving), Deposit, dan Cashback.

Token Decentralized Finance

Sebagai sistem keuangan/moneter terbuka yang dibangun di atas teknologi blockchain, DeFi memungkinkan terjadinya transaksi lebih cepat, mudah, dan murah tanpa adanya perantara atau pihak ketiga. Dengan begitu jika dibandingkan dengan keuangan tradisional, aktivitas staking dan lending DeFi akan menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi.

Seperti halnya teknologi Fintech yang telah membuka kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mudah dalam mengakses layanan keuangan, DeFi memperluasnya lagi dengan mendesentralisasikan proses layanan keuangan dengan dukungan smart contract dan dApps (decentralized applications). Misalnya untuk proses lending (pinjaman). Harapannya, tingkat keamanan, akuntabilitas, dan transparansi pada setiap layanan keuangan akan menjadi lebih baik bagi semua pihak.

“Fungsi-fungsi tersebut akan diluncurkan secara bertahap dimulai dari fungsi token platform pertukaran. Untuk token Centralized Finance dan Decentralized Finance sendiri masih dalam pengembangan dan akan diumumkan secara terpisah dimasa yang akan datang,” pungkas Pang Xue Kai, CEO dan CO-Founder Tokocrypto.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version