TEMPOSIANA – Di era kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang secara dinamis, BNSP terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik di bidang sertifikasi profesi, dengan memanfaatkan infrastruktur berbasis digital.
Bidang data dan informasi BNSP, pada tahun 2022 telah mengambangkan 16 (enam belas) aplikasi pendukung berbasis website secara bertahap.
Hasil dari pengembangan aplikasi ini terus diperbaiki dan disempurnakan.
Untuk memberikan pemahaman kepada para pengguna layanan, pada tahun 2023 ini BNSP melakukan kegiatan roadshow ke tiga kota di Indonesia untuk mensosialisasikan tentang penggunaan Sistem Informasi BNSP, antara lain di kota Surabaya, Denpasar, dan Bandung.
Pada hari ini, Jumat 15 Desember 2023, merupakan kegiatan roadshow kedua yang dilaksanakan di kota Denpasar Bali.
Kegiatan acara sosialisasi ini dilaksanakan di Kuta Paradiso Hotel, Denpasar Bali. Acara dibuka oleh Amilin, salah satu Anggota Komisioner BNSP.
Sebelum acara dibuka, Koordinator Bidang Data dan Informasi BNSP, Silvia Wahyuni Harahap menyampaikan laporan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini sebanyak 150 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), baik dari LSP P1, LSP P2, dan LSP P3 yang dihadiri oleh para pimpinan LSP dari berbagai wilayah/provinsi di Indonesia, antara lain: Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan sistem informasi BNSP terbaru yang berbasis digital kepada LSP terlisensi.
Dalam sambutan pembukaannya, Amilin menyatakan bahwa “kegiatan sosialisasi ini sangat penting dilakukan untuk mengenalkan cara penggunaan sistem infomasi BNSP yang terbaru kepada para pengguna dan para stakeholders BNSP lainnya”.
Lebih lanjut, Amilin menyatakan bahwa “Sistem aplikasi ini dibangun secara bertahap, proses migrasi dan singkronisasi data terus dilakukan, dan akan terus dilakukan proses penyempurnaan”.
Oleh karena itu Amilin berharap, “partisipasi dan masukan dari masyarakat sangat diperlukan untuk penyempurnaan sistem aplikasi ini, khususnya masukan dari para pengelola LSP, sehingga sistem aplikasi ini benar-benar dapat berguna dan bermanfaat, dan dapat mempermudah serta mempercepat dalam melayani kebutuhan masyarakat di bidang sertifikasi kompetensi.” terangnya.
Merespon ekspektasi masyarakat kepada BNSP, “Kedepan, BNSP akan terus berbenah untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pengguna”, lanjut Amilin.
Pemaparan lebih rinci mengenai penggunaan 16 paket aplikasi sistem informasi BNSP ini disampaikan oleh Narasumber dari Tim Teknologi Informasi (TI) BNSP.
Dalam pemaparannya, Tim TI BNSP menyebutkan bahwa “Ada 16 aplikasi BNSP berbasis website untuk memberikan pelayanan kepada publik, yang pengelolaannya ada pada 4 (empat) bagian bidang di BNSP, yaitu pada: Bagian Umum, Bidang Lisensi, Bidang Sertifikasi Kompetensi, dan Bidang Data dan Informasi”.
Bagian Umum BNSP, dalam memberikan layanan sertifikasi kepada para penggunanya, memanfaatkan: aplikasi e-office dan aplikasi PPID.
Aplikasi yang digunakan oleh Bidang Lisensi BNSP untuk memberikan layanan kepada publik, antara lain: aplikasi lisensi, aplikasi database LSP, aplikasi database SDM LSP, aplikasi database Skema Sertifikasi, aplikasi database Standar Kompetensi Kerja, aplikasi database TUK, dan aplikasi paket kompetensi.
Pemanfaatan apikasi oleh publik yang dilayani oleh Bagian Sertifikasi Kompetensi BNSP, antara lain: aplikasi Database Pemegang Sertifikasi, aplikasi Pengajuan Blanko Sertifikat, aplikasi Asesor Kompetensi, aplikasi Surveilans Pemegang Sertifikat, dan aplikasi RCC Asesor Kompetensi.
Sedangkan Bidang Data dan Informasi dalam memberikan layanan sertifikasi kepada publik memanfaatkan aplikasi Migrasi & Integarasi Sistem, dan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif.