#  

Bupati Minta Selesai Salat Id Warganya Tak Halal Bihalal

[ad_1]

Kebumen, Gatra.com – Angka penyebaran covid-19 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah masih tinggi. Karena itulah, pemerintah kabupaten (Pemkab) membuat berbagai kebijakan untuk mencegah penyebarannya.

 

Bupati Arif Sugiyanto terus meminta warganya untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan selalu melaksanakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas). Idulfitri 1442 Hijriah yang jatuh pada Hari Kamis esok (14/5), Arif meminta warganya untuk tidak melakukan halal bihalal sama seperti tahun lalu, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

 

“Saya himbau kepada masyarakat, usai Salat Idulfitri tak perlu keliling untuk salam-salaman atau halal bihalal. Ora salaman tetap seduluran (tidak bersalaman tetap bersaudara). Kondisi lebaran tahun ini hampir sama dengan lebaran tahun lalu,” ujar Arif usai Salat Tarawih dan silaturahmi bersama di Masjid Ar Rahman, Kauman, Kecamatan Gombong, Selasa malam (11/5/2021).

 

Bupati Arif memang tidak melarang pelaksanaan Salat Id baik di lapangan maupun di masjid tapi dengan syarat protokol kesehatan tetap dijalankan. “Untuk pelaksanaan Salat Id kita izinkan,  mau di lapangan atau di masjid dengan prokes yang ketat. Kemudian saya juga minta khotbah dipercepat, tidak perlu lama-lama, setelah salat pulang ke rumah masing-masing, masyarakat bisa menikmati sayur opor dan ketupat tanpa perlu mengadakan halal bihalal,” ujarnya.

 

Arif menyebut di Kebumen ada tiga desa yang memang diarang untuk melaksanakan Salat Id, karena kasus corona di desa itu meningkat. Ada kematian tiga orang secara beruntun akibat terpapar virus yang bermutasi ini. 

 

Dalam penanganan virus corona ini, pemerintah lebih mengedepankan upaya pecegahan agar virus ini tidak semakin meluas. Sehingga aturan-aturan tentang perayaan hari Raya Idulfitri perlu dibuat. 

 

Hingga H-2 Lebaran, jumlah pemudik yang tiba di Kebumen kata Arif, sudah mencapai 9.134 orang. Beberapa diantaranya reaktif covid-19 setelah ditest rapid antigen.

 

“Yang bisa kita lakukan adalah melakukan upaya pencegahan sedini mungkin agar kasus corona di Kebumen tidak terus meningkat, karena jumlah pemudik di Kebumen cukup banyak, jika tidak diantisipasi dengan aturan yang ada, maka bisa jadi akan menambah angka kasus baru,” jelasnya.

 

Ada beberapa aturan yang diterapkan dalam momen Lebaran tahun 2021 ini. Selain larangan halal bihalal, Pemkab Kebumen juga menutup wisata selama tiga hari usai Lebaran. Melarang pesta pernikahan selama 7 hari setelah lebaran. Dan menutup alun-alun Kebumen pada malam Lebaran, Rabu (12/5/2021) dimulai pukul 16.00 WIB. 


Reporter: Sumarni Utamining

Editor: Bernadetta Febriana


[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version