#  

Cara Membiasakan Anak Pakai Masker

[ad_1]

Catatannya adalah ada rasa ketidaknyamanan saat memakai masker pada anak. Untuk itu orangtua ditantang untuk mengajari buah hatinya untuk disiplin menggunakan masker.

Kunci pengajaran terletak pada contoh dari orang dewasa yang berada serumah dengan anak. Orangtua harus menggunakan masker secara benar saat ke luar rumah, atau di dalam rumah saat berada dalam kondisi sakit.

“Kuncinya itu orang dewasa yang satu atap harus mencontohkan menggunakan masker terutama beritahu mereka tentang kondisi sekarang.”

Jelaskan kepada anak bahwa sekarang terjadi pandemi virus corona yang penyebarannya lewat percikan dari batuk serta bersin. Berdasarkan beberapa penelitian, bahkan percikan dapat bertahan di benda-benda yang terkena, lalu menempel ketika disentuh dan akhirnya jadi menular.

Dia mengingatkan, pada prinsipnya anak tidak direkomendasikan untuk keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak seperti imunisasi, berobat atau kontrol rutin yang wajib.

Selain itu, dianjurkan menerapkan pola hidup dengan protokol kesehatan 3M selain memakai masker yakni rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.

Penggunaan masker dalam kehidupan sehari-hari di tengah pandemi COVID-19 bukan cuma untuk orang dewasa, tapi juga untuk anak-anak.

Seorang dokter Anak Indonesia merekomendasikan masker dipakai oleh anak di atas usia dua tahun.

“Kalau anak itu lebih dari 2 tahun, direkomendasikan penggunaan masker dan face shield,” kata sang dokter.

Mengingat kondisi krisis masker, masker kain juga diperbolehkan untuk dipakai selama terdiri dari tiga lapis. Masker kain bisa dipakai oleh anak-anak dengan kondisi imunokompeten, daya tahan tubuh baik.

Buah hati yang tidak memiliki penyakit kronis, tidak menderita kanker atau menjalani pengobatan dengan kemoterapi diperbolehkan memakai masker kain.

“Ukuran maskernya juga harus benar. Hidung, mulut dan dagu harus tertutup,” jelas dia.

Sementara itu, anak yang punya sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised) direkomendasikan untuk melindungi diri dengan memakai masker bedah.

Setelah memakai masker, anak juga direkomendasikan menambah perlindungan dengan pelindung wajah (face shield). Dia mengingatkan, penggunaan pelindung wajah juga harus benar agar fungsinya bisa berjalan.

“Sama seperti masker, harus menutupi sampai dagu. Kadang ada beberapa face shield yang hanya tertutup sampai mulut. Face shield yang benar itu harus sampai di bawah dagu.”

Alternatif perlindungan untuk anak usia di bawah dua tahun adalah pelindung wajah, atau pelindung yang dipasang pada kereta dorong.

“Tapi harus dengan syarat pengawasan ketat oleh orang tua atau pengasuh selama penggunaan shield atau penutup tersebut,” jelas dia.

WHO Merekomendasi:

1. Anak 12 Tahun ke Atas

Bagi anak-anak berusia 12 tahun ke atas, anjuran pakai masker untuk anak yaitu Si Kecil harus pakai masker yang sama dengan yang dipakai oleh orang dewasa.

Khususnya ketika anak tersebut masih belum menjamin untuk menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter dan berada di area yang rentan penularan  covid-19.

2. Anak 6-11 Tahun

Sedangkan bagi anak-anak yang berusia antara 6-11 tahun,  WHO menyarankan untuk mempertimbangkan seberapa luas penularan virus.

Apakah anak tersebut berinteraksi dengan orang yang berisiko tinggi menularkan  covid-19 seperti orang tua.

Sehingga hal ini perlu pengawasan orang tua atau orang dewasa dalam membantu anak-anak menggunakan, memakai, dan melepas  masker dengan baik dan benar.

3. Anak di Bawah 5 Tahun

Anak yang berusia di bawah lima tahun dan dalam kondisi sehat serta normal tidak boleh memakai masker.

Sementara itu, bagi para tenaga pendidik atau guru yang berada di wilayah zona merah atau tingkat penularan tinggi, meskipun dalam keadaan sehat, dan berusia di bawah 60 tahun, harus memakai masker kain.

Terlebih ketika tidak mampu menjamin dalam setiap aktivitas mampu menjaga jarak dengan orang lain terutama anak-anak.

“Ini sangat penting untuk orang dewasa yang bekerja dengan anak-anak yang mungkin memiliki kontak dekat dengan anak-anak dan satu sama lain” tulis WHO dalam situs resminya.

 

 

[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version