[ad_1]
Sukoharjo, Gatra.com – Pelaksanaan tes kenaikan tingkat siswa perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Sukoharjo kali ini dibagi menjadi tiga tempat pada Minggu (6/6). Hal ini sebagai langkah mengantisipasi adanya kerumunan massa.
Ketua Cabang PSHT Sukoharjo Parluh 16, Suyanto, mengatakan, pembagian zona dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. Kendati demikian, nilai-nilai utama dari tujuan kegiatan tetap terpenuhi.
“Sebelumnya kami sudah memberikan tata tertib. Seluruh siswa yang mengikuti tes kenaikan tingkat dari [sabuk] hijau ke putih wajib menerapkan prokes sesuai arahan pemerintah,” katanya pada pelaksanaan tes di Lapangan Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Suyanto menuturkan, masing-masing zona tersebut terdiri dari zona A, meliputi ranting Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari, Sukoharjo, dan Nguter. Kemudian zona B mencakup ranting Kecamatan Kartasura, Baki, dan Gatak. Terakhir zona C, adalah ranting Kecamatan Grogol, Mojolaban, dan Polokarto.
“Hal ini kami lakukan supaya tidak terjadi kerumunan, sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini baru merebak. Kami juga menyiapkan tim kesehatan lengkap dengan ambulans yang siaga di lokasi,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia memastikan seluruh kegiatan tes kenaikan tingkat kali ini berjalan dengan terukur melalui pembagian peserta tes tiap-tiap sesi di masing-masing zona. Begitu pula dengan durasi waktu pelaksanaan, dilakukan pembatasan, tidak sampai satu hari penuh. Cek kesehatan juga dilakukan sebelum kegiatan.
“Jadi kami batasi, dimulai pagi hari hingga maksimal pukul 10.00 WIB harus bubar. Selesai sesuai kesepakatan dengan pihak berwajib. Alhamdulillah semua lancar, bahkan saat pelaksanaan juga ditunggui oleh aparat keamanan dari Polri dan TNI. Kami mengucapkan terima kasih,” ucapnya.
Dalam pelaksanaan tes kenaikan tingkat yang diikuti sekira 600 siswa sabuk hijau se-Kabupaten Sukoharjo ini, Suyanto saat menutup kegiatan menekankan kepada seluruh siswa tentang pentingnya selalu menjaga prokes serta menjaga jangan sampai membuat gejolak yang dapat menggangu Kamtibmas di Kota Makmur.
“Kami berpesan kepada adik-adik supaya dapat menjaga iklim kondusif, menjaga nama baik Kabupaten Sukoharjo. Secara tidak langsung jelas, tes ini merupakan bukti akhir dari beberapa kali latihan, dan ternyata mereka mampu menyerap materi yang diberikan, yakni tentang disiplin,” ujarnya.
Dari pantauan di lokasi, ratusan peserta tes kenaikan tingkat di tengah pandemi kali ini dinilai mampu menyerap dan memahami, baik itu makna dan materi, serta penerapan ajaran budi luhur yang tercermin pada perilaku. Tidak hanya perilaku pada organisasi, namun juga perilaku di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Salah satu siswa sabuk hijau peserta tes kenaikan tingkat, Budi Wiratmo, membenarkan bahwa selama tes, ia dan semua peserta tidak boleh melepas masker. Selain itu, para penguji juga selalu mengingatkan dalam setiap kesempatan agar antarsiswa menjaga jarak.
“Tadi kami diingatkan untuk tidak melepas masker dalam kondisi apapun. Ya saya juga berharap, mudah-mudahan corona ini bisa segera berlalu supaya kegiatan normal kembali,” tandasnya.
Reporter: Dhessy Wulandari
Editor: Iwan Sutiawan
[ad_2]
Sumber Berita