[ad_1]
Semarang, Gatra.com- Dai kondang, Das’ad Latif minta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak perlu baper (bawah perasaan) kalau dibully di media sosial (medsos). Menurut dai asal Makassar Sulawesi Selatan ini wajar bila seorang gubernur dibully, apalagi kalau gubernur yang banyak prestasi, maka akan dicari kesalahan-kesalahannya.
“Biasa itu (dibully), jangan baper jadi pejabat, pakai akal sehat. Bapak hanya seorang gubernur yang masih punya dosa, Nabi Muhammad, kekasih Allah tidak hanya dibully, tapi diusir dari kampung halamannya, dan diperangi,” kata Das’ad saat mengisi “Tausiah Kebangsaan” yang digelar di gedung Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (4/6).
Acara dihadiri Gubernur, Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen digelar secara langsung dengan jumlah peserta terbatas serta protokol kesehatan, sedang lainnya mengikuti secara daring. Lebih lanjut Das’ad Latif menyatakan, menjadi pemimpin harus banyak-banyak sabar, kalau tidak bisa stress karena tiap hari dibully terus sama orang yang tidak suka. “Jangankan gubernur security aja sering dibully. Jadi bapak santai saja. Kecil itu masalah-masalah yang sekarang dihadapi,” ujarnya.
Dalam tausiahnya, Das’ad menyampaikan pentingnya bersyukur kepada Allah dalam kondisi apapun. Manusia harus banyak bersyukur karena diberi tubuh yang sempurna. Apalagi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersyukur karena meski pandemi Covid-19 tidak ada yang diberhentikan, seperti para karyawan swasta. “Jangan pernah berhenti bersyukur. Saya kasih contoh, kita diberi telinga yang bisa membedakan mana suara gubernur dan suara wakil gubernur tidak perlu kursus. Kita juga diberi mata bisa membedakan mana istri sendiri dan mana istri tetangga,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Das’ad, menyatakan semua orang juga harus meningkatkan kesabaran. Apalagi saat pandemi Covid-19 sekarang ini, semuanya harus sabar untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Dia juga mengajak semua umat untuk memperbaiki ibadah kepada Tuhan. Kalau umat Islam, maka diminta memperbaiki salatnya. “Dalam menghadapi kondisi saat ini resepnya hanya dua itu, sabar dan perbaiki salat. Sama satu lagi pesan saya, jangan sekali-kali termakan informasi hoax,” ujarnya.
Sementara, Ganjar mengatakan, tidak ada rencana mengundang dai Das’ad, namun kebetulan sedang ada acara Semarang. “Beliau pas di Semarang dan mau ketemu saya, jadi sekalian saya minta mengisi tausiah. Materi tausiah bagus. Blak-blakan, tidak ada yang disembunyikan. Betul-betul gaya orang Makassar,” katanya.
Selain itu, imbuh Ganjar pesan-pesan yang disampaikan sangat cocok dengan budaya kerja yang dilakukan di Pemprov Jateng, yakni reformasi layanan publik, tidak korupsi, selalu berintegritas, dan lainnya. “Apalagi, ceramah yang disampaikan itu dibumbui dengan contoh-contoh lucu, sehingga apa yang disampaikan itu lebih mengena,” ujar Ganjar.
[ad_2]
Sumber Berita