[ad_1]
Jakarta, Selular.ID – Jack Ma dipanggil oleh pemerintahan China guna membahas penggunaan teknologi deepfake dalam konten platform mereka. Kali ini tidak hanya pemilik Alibaba sendiri yang dipanggi, namun ada 11 raksasa teknologi lainya diantaranya Bytedance, Tencent, Xiaomi, dan Kuaishou.
Langkah pemanggilan ini untuk kebutuhan urusan keamanan siber di negeri berjuluk tirai bambu ini. Oleh karenanya mereka dipanggil, dan langsung berhadapan dengan badan ruang siber dan kementerian keamanan China. Dan pembahasanya juga tidak jauh dari potensi keamanan dan masalah dari penerapan aplikasi deepfake dan audio sosial.
Baca juga: Gencar Basmi Hoaks, Facebook Blokir Deepfake
Usai pemanggilan ini, seluruh perusahana raksasa China itu enggan memberikan keterangan lebih jauh soal pertemuan ini. Pemerintah China meminta pihak perusahaan tersebut melakukan penilaian keamanan siber masing-masing. Dan diminta berkoordinasi dengan pemerintah jika berencana membuat fitur atau layanan yang bisa memobilisasi masyarakat.
Tak dipungkiri memang teknologi deepfake sedang naik daun karena berhasil membuat video hiper realistis tapi palsu dengan menampilkan sosok orang yang melakukan atau mengatakan sesuatu. Selain itu audio sosial media juga dianggap menjadi persoalan bagi pemerintahan China, pasca didorong popularitas oleh aplikasi Clubhouse.
Baca juga: Mengenal MyHeritage, Aplikasi Viral Yang Bisa Bikin Foto Wajah Seolah Bergerak
Menariknya meski diblokir pemerintahan China, para penggiat teknologi di negara tersebut malah menciptakan sosial media serupa dengan mengadopsi pola bersosialisai Clubhouse. Sebut saja buatan ByteDance, Kuaishou dengan aplikasi Feichuan dan Xiaomi dengan aplikasi Mi Talk.
[ad_2]
Sumber Berita