[ad_1]
Jakarta, Gatra.com- The Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) merupakan organisasi nirlaba yang berbadan hukum dalam bentuk perkumpulan untuk pelaku pasar dalam sektor kopi dan pemangku kepentingan yang peduli terhadap pengembangan kopi di Indonesia.
Direktur Eksekutif Scopi, Paramita Mentari Kesuma menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya itu didirakan pada 31 Maret 2015 lalu, memiliki visi mempromosikan dan meningkatkan public private partnership di dalam komoditas kopi untuk mencapai kesempatan ekonomi untuk petani, ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.
“Scopi memiliki tiga misi, pertama program pengembangan public private partnership kepada pelaku kopi di seluruh Indonesia. Kedua, memfasilitasi pembelajaran bersama dari prkatik-praktik keberhasilan, serta keselarasan semua program yang mengerahkan para pelaku kopi untuk saling bersinergi. Terakhir, mempromosikan kolaborasi antar asosiasi kopi nasional.” jelas Paramita secara daring pada (21/05).
Para anggota SCOPI yang merupakan pelaku UMKM, roaster, eksportir, pendamping petani, LSM dan pengelola koperasi kopi, dalam survei yang dilakukan menyatakan akan tetap melakukan pembelian kopi dan menjualnya secara online. Pendampingan dan sosialisasi kepada petani juga akan dilakukan secara online.
Untuk meningkatkan mendorong kesejahteraan petani dan mewujudkan sektor kopi berkelanjutan, SCOPI membuat kurikulum melalui Kurikulum NSC Kurikulum Nasional dan Manual Pelatihan Kopi Robusta dan Arabika.
“Kurikulum Nasional dan Manual Pelatihan Kopi Robusta dan Arabika (NSC-R dan NSC-A) Berkelanjutan telah diluncurkan pada tahun 2016 dan 2017, tepatnya peluncuran NSC-R di Jakarta pada 2 Mei 2016 dan peluncuran NSC-A di Jakarta pada 24 Agustus 2017.” ungkap Paramita.
Sebagai tindak lanjut dari peluncuran pedoman pelatihan ini, SCOPI bekerjasama dengan Dinas Perkebunan di beberapa provinsi di Indonesia untuk mengadakan Program Pelatihan yang mengacu pada Kurikulum Nasional dan Manual Pelatihan Kopi Robusta dan Arabika Berkelanjutan dengan target melatih 66.500 petani robusta dan 18.000 petani arabika sampai dengan tahun 2020.
Kurikulum Nasional dan Manual Pelatihan Kopi Robusta dan Arabika Berkelanjutan diluncurkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, Kementerian Pertanian RI bersama dengan Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Pangan, Kementerian Koordinator Perekonomian RI.
Pembuatan Kurikulum dan Pedoman Pelatihan Nasional Kopi Robusta dan Arabika merupakan kerjasama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dengan SCOPI (Sustainable Coffee Platform of Indonesia) dan GCP (Global Coffee Platform).
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan mutu Kopi Robusta dan Arabika di Indonesia melalui pemberdayaan petani kopi dengan diadakannya pelatihan budidaya berkelanjutan dan pasca panen menggunakan kurikulum dan buku petunjuk yang sudah disesuaikan dengan standar nasional.
Strategi yang telah ditetapkan yaitu menciptakan dan melatih 123 Master Trainer Robusta dari 11 provinsi dan 60 Master Trainer Arabika dari 15 provinsi di Indonesia.
Selain itu, untuk keberlanjutan dari adanya pelatihan Master Trainer, maka pada saat hari peluncuran Kurikulum Nasional dan Pedoman Pelatihan Nasional Kopi Arabika, dilakukan penandatanganan MoU antara SCOPI dan Dinas Perkebunan beberapa Kabupaten dan Provinsi di Indonesia.
Reporter: Muhammad Mutaqin
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita