[ad_1]
Jakarta, Gatra.com- Duta Besar (Dubes) Cina untuk Indonesia, H.E. Xiao Qian mengunjungi Ketua Umum (Ketum) partai Golkar, Airlangga Hartarto, di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (2/6). Menurut Airlangga, kedua pihak membahas kerjasama antar partai dan juga negara. “Ada beberapa hal yang dibahas, yaitu pengembangan sumber daya manusia, dimana pengembangan SDM ini secara reguler ada tokoh muda partai Golkar yang dikirim ke Tiongkok untuk belajar,” kata Airlangga usai pertemuan.
“Kemudian kerja sama juga dari kedua partai Golkar dan partai Komunis Tiongkok mendorong pemerintah masing-masing, mendorong kebijakan yang utamanya di bidang perdagangan internasional,” tambahnya. Airlangga juga membahas soal vaksin yang dibeli dari Cina atas dasar kerja sama. Apalagi, Indonesia masuk dalam sasaran negara yang bisa memperoleh vaksin Sinovac dari Cina.
“Tentu kerja sama ini akan terus ditingkatkan. Kita juga ada program gotong royong yang bahan bakunya menggunakan Sinopharm yang dibeli 7,5 juta dosis,” ucap Airlangga. Selain ekonomi dan investasi, lanjut Airlangga, kerjasama juga akan dijalin untuk membangun smelter seperti di Morowali dan di Bintan. Lalu juga kereta cepat Jakarta-Bandung akan terus menjadi perhatian kedua negara.
Di sisi lain, Xiao Qian juga mengamini jika pertemuan mereka membahas soal ekonomi dari dua partai dan juga negara. Xiao Qian mengklaim jika Indonesia merupakan mitra dekat dari Cina. “Indonesia adalah mitra baik dan juga dekat dengan kami dan bersahabat. Meskipun kedua negara kita sama-sama menghadapi Covid-19, tapi hubungan kita justru meningkat,” ujar Xiao Qian.
Menurutnya, Indonesia dan Cina terus menjalin kerja sama di bidang perdagangan, investasi dan energi. Namun yang lebih menonjol, kata Xiao Qian, adalah kerjasama vaksin. “Kerja sama vaksin menjadi yang lebih menonjol sekarang. Pihak Tiongkok bersedia melanjutkan kerjasama vaksin kedua negara kita yang mencakup pengembangan, penelitian, produksi dan juga pengadaan sehingga memberi kontribusi untuk Indonesia untuk mengalahkan Covid-19,” tutup Xiao Qian.
Reporter: Muhammad Guruh Nuary
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita