Gagal di Lelang 2,3 GHz, XL Axiata Akan Fokus Tingkatkan Layanan 4G

[ad_1]

Jakarta, Selular.ID – Smartfren dan Telkomsel dikabarkan  berhasil memenangkan tahapan lelang harga pita frekuensi 2,3 GHz. Sementara XL Axiata harus tersingkir dalam tahap ini.

Kemenangan itu membuat dua operator yang identik berwarna merah itu akan mendapatkan tambahan spektrum, yang dimana Smartfren memperoleh 10 MHz dan sisanya 20 MHz dikantongi Telkomsel. Dan tahap selanjutnya ialah penentuan blok lelang pada rentang 2360-2390 MHz itu.

Telkomsel diketahui menjadi pihak dengan penawaran harga tertinggi yakni Rp176.900.000.000 untuk setiap blok. Sementara Smartfren mengajukan penawaran Rp 176.500.000.000. Harga tersebut terhitung lebih  mahal dibandingkan dengan harga saat proses lelang frekuensi 2,3 GHz yang dibatalkan pada 2020 lalu, yaitu Rp 144.867.000.000 per blok.

Pasca gagal kembali meraih frekuensi 2,3 GHz, XL Axiata mengabarkan bakal fokus untuk meningkatkan layanan 4G yang sudah mereka miliki saat ini.

Direktur Keuangan XL Axiata Budi Pramantika menyatakan jika perusahaan akan terus memfokuskan belanja modal atau capital expenditure (Capex) untuk pengembangan jaringan.

“Anggaran Capex perseroan tahun ini senilai Rp7 triliun atau relatif sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Mayoritas tentu untuk jaringan. Kemudian XL Axiata juga berkomitmen untuk mengembangkan program fiberisasi yang sudah konsisten dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Fiberisasi akan mampu memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan dibandingkan dengan penggunaan microwave,” kata Budi, dalam RUPS Tahunan 2021 PT XL Axiata, Jumat (23/4).

Lebih lanjut Budi menyampaikan jika spektrum adalah akses paling berhaga, XL Axiata akan memanfaatkan yang mereka miliki saat ini. “Kami akan memaksimalkan dan me-revamp spektrum yang kita punya untuk 4G, agar konsumen bisa menikmatinya dengan lancar tidak ada pelanganyang dirugikan nantinya,” sambungnya.

Disamping memaksimalkan spektrum yang dimiliki XL Axiata, Budi menegaskan jika apa yang dimiliki kini (spektrum), cukup untuk pengembangan trafik pada 1-2 tahun kedepan.

“Masih cukup spektrum kami, belum lagi dengan program fiberisasi yang XL Axiata jalankan. Kemudian kami juga memiliki kerja sama dengan teknologi vendor untuk memaksimalkan spektrum yang tersedia saat ini,” tandasnya.



[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version