[ad_1]
Selama pandemi berlangsung, lebih banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan daring untuk beragam keperluan seperti pembelian obat, kebutuhan sehari-hari, hingga moda transportasi bila diperlukan. Sebagai salah satu platform yang menyediakan layanan tersebut, Gojek mencoba untuk terus penuhi kebutuhan masyarakat, sembari terus menerapkan protokol kesehatan.
Aktif dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19, Gojek terus menjalankan inovasi untuk perkuat protokol lewat program J3K, terdiri dari Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan. Kali ini, ditambah dengan Gerakan #PesanDariRumah, terinspirasi dari aspirasi keluarga mitra driver untuk tingkatkan perilaku taat protokol kesehatan saat berkendara.
Protokol J3K sendiri dinilai sebagai protokol kesehatan terlengkap dengan standar paling tinggi, dibandingkan dengan 12 pemain serupa di 10 negara. Hal tersebut berdasarkan riset Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) tahun 2020 lalu. SBM ITB membandingkan kebijakan protokol kesehatan dalam berikan keamanan lebih, untuk mitra dan pelanggan.
Dalam sebuah sesi diskusi daring (16/3), Chief Transport Officer Gojek, Raditya Wibowo sebutkan bila masyarakat berperan dalam menjaga kesehatan, kebersihan dan keamanan satu sama lain. “Oleh karena itu, kami menghadirkan Gerakan #PesanDariRumah, terinspirasi dari aspirasi keluarga mitra driver untuk selalu mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab bersama antara pelanggan serta mitra driver dalam terapkan protokol J3K.”
Baca juga: Gojek & Siberkreasi Edukasi Keamanan Digital Bagi Mitra UMKM
Perkuat Edukasi Terkait Protokol Kesehatan
Menurut Gojek, ada tiga fokus pilar utama yang bisa diterapkan untuk perkuat protokol tersebut. Salah satu yang utama adalah pilar Edukasi, baik untuk mitra driver agar selalu menjaga kesehatan, serta pelanggan untuk penggunaan masker, hand sanitizer dan sejenisnya.
Gojek juga ikut mengedukasi manfaat vaksin lewat beragam kanal komunikasi. Beberapa di antaranya yaitu lewat aplikasi mitra driver (GoPartner), KOPDAR, serta lewat figur kompeten seperti dr. Reisa Broto Asmoro, selaku juru bicara satgas COVID-19 nasional.
Juga melibatkan keluarga dari mitra driver untuk ingatkan pentingnya saling menjaga antar mitra dengan pelanggan. Mobil #PesanDariRumah juga bakal dioperasikan di 14 kota besar. Sebagai pengingat seluruh pengguna jalan untuk terus disiplin terapkan protokol kesehatan.
Dari data internal Gojek, telah ada lebih dari 700 ribu penolakan order dari mitra driver kepada pelanggan yang tak memakai masker. “Kami juga menemukan bahwa mayoritas mitra driver Gojek bersedia untuk divaksinasi setelah mengikuti kegiatan edukasi mengenai vaksin yang akan diselenggarakan oleh Gojek,” tambah Raditya.
Sediakan Infrastruktur & Layanan Vaksin Untuk Mitra Lansia
Selain itu, ada dua pilar lain yang juga punya peran penting. Lewat pilar Teknologi, Gojek terapkan beberapa fitur khusus pada aplikasinya. Seperti status suhu tubuh mitra driver, fitur ceklis protokol J3K dan selfie untuk verifikasi masker di aplikasi mitra driver, serta geofencing agar sesame mitra bisa saling menjaga jarak saat sedang tidak berkendara.
Sementara Pilar Infrastruktur hadir sebagai penunjang berjalannya protokol kesehatan. Seperti pengoperasian Posko Aman J3K yang wajib dikunjungi mitra driver secara rutin. Ditambah dengan penggunaan sekat pelindung pada armada GoRide dan GoCar, serta pengoperasian Zona NyAman J3K, alias titik tunggu yang aman untuk pemesanan pelanggan.
Gojek juga hadirkan layanan drive-thru vaksin dan vaksinasi mitra, dengan didukung bersama pihak Halodoc. Menjadi satu-satunya mitra resmi Kementerian Kesehatan RI, Pos Pelayanan Vaksinasi COVID-19 bakal terselenggara di PRJ Kemayoran hingga akhir 2021, di mana Gojek sertakan ratusan mitra driver lansia dalam kegiatan tersebut.
[ad_2]
Sumber Berita