Ilmuwan ciptakan robot capung untuk bersihkan air

[ad_1]

Para peneliti dari Duke University baru saja mengembangkan robot berbentuk capung yang bisa berenang di permukaan air untuk memeriksa tumpahan minyak, keasaman tinggi, dan gangguan lainnya. Hal ini dapat dilakukan tanpa peralatan elektronik apa pun.

Diberi nama DraBot, robot ini menggunakan tenaga udara serta terinspirasi dari alam. Ukuran panjangnya adalah 5,7 cm serta berbahan lunak yang terhubung ke tabung silikon fleksibel. Tabung itu memompa udara ke sayapnya yang keluar melalui lubang di bagian belakang agar memungkinkan robot melintasi air.

Dilansir dari New Atlas (27/3), terdapat aktuator tiup untuk menurunkan sayap belakang, dalam hal ini aliran udara terhalang dan DraBot tetap diam. Dengan cara tersebut, tim peneliti dapat mengontrol sayap mana yang naik dan turun, sehingga bisa menentukan arah pergerakan robot.

Agar dapat menyesuaikan robot untuk pemantauan lingkungan, tim beralih ke hidrogel penyembuhan sendiri yang sudah dibuat dalam proyek sebelumnya. Bahan ini menanggapi perubahan keasaman dengan membentuk ikatan baru di dalam dirinya sendiri, yang kemudian berbalik ketika tingkat pH kembali normal. Tim melapisi dua sayap DraBot dengan hidrogel, yang membuat satu sayap depan dan satu sayap belakang menyatu saat memasuki air sangat asam.

Ini berarti jika DraBot menemukan tingkat pH yang lebih tinggi, akan berputar dalam lingkaran daripada bergerak dalam garis lurus. Ketika tingkat pH ini menjadi normal, sayap yang menyatu akan terpisah dan DraBot dapat dikontrol dengan benar kembali.

Peneliti juga memasukkan spons ke dalam robot dan melapisi sayapnya dengan bahan yang tahan suhu. Saat ia bergerak melalui air dan bertemu dengan minyak di permukaan, spons menyerap minyak dan berubah warna. Ketika suhu air sangat tinggi, sayap berubah dari merah menjadi kuning.

Ini memungkinkan DraBot untuk meluncur di atas air dan mendeteksi serta membersihkan tumpahan minyak, dan juga mengungkapkan tanda-tanda pemutihan terumbu karang atau pertumbuhan alga melalui perubahan suhu air. Sementara itu, tingkat pH yang tinggi juga dapat mengungkapkan keasaman air yang mengancam kehidupan laut, termasuk terumbu karang.

Harapan dari tim peneliti adalah bisa melakukan sejumlah perbaikan pada DraBot. Memasukannya dengan propelan akan menghilangkan kebutuhan akan tabung silikon. Mereka juga membayangkan menambahkan kamera dan sensor untuk lebih memperluas kemampuan pemantauan lingkungan.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *