Indonesia Beralih ke TV Digital 2022, Tertinggal dari Negara Lain

android tv

[ad_1]

Sekarang berbagai hal mengarah ke digital, termasuk industri penyiaran yang beranjak menuju TV digital. Dibanding TV analog, TV digital menjanjikan sejumlah kelebihan. Seperti sinyal lebih stabil, kualitas suara dan gambar lebih jernih, dan berbagai fasilitas tambahan seperti EPG (Electronic Program Guide).

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sudah sejak beberapa tahun lalu berupaya melakukan migrasi ke TV digital, meski prosesnya terbilang lambat. Kominfo menargetkan, tahun 2022 siaran televisi akan sepenuhnya digital.

Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, masyarakat telah menjadikan jaringan atau akses telekomunikasi sebagai bagian paling penting dalam kehidupan di era digital, selain kebutuhan sumber daya lain. Selain kebutuhan akses telekomunikasi, masyarakat juga ingin menyaksikan siaran televisi dengan kualitas baik, bersih, jernih, canggih, dan disertai fitur yang sangat interaktif.

“Nah, disinilah kita memerlukan yang disebut dengan bagaimana kita harus melakukan transformasi ini, salah satunya melalui migrasi dari TV analog ke digital,” jelasnya.
Baca juga: TikTok Cash Resmi Diblokir Kominfo, Janjikan Uang dengan Tonton Video Ala Vtube

Indonesia Tertinggal Dibanding Negara Lain

ilustrasi orang tua menemani anaknya belajar melalui Android TV (freeview.co.uk)

Pada awalnya, proses migrasi akan dimulai dengan penerapan tv digital ke seluruh stasiun televisi melalui media transmisi terestrial. Migrasi dari teknologi analog ke digital ini telah tercatat dalam UU Cipta Kerja pada ayat 2 Pasal 60A. Adanya peraturan ini diharapkan dapat menjadi akan dilakukan bertahap hingga nantinya penggunaan teknologi analog secara nasional berhenti total.

Melihat pentingnya migrasi televisi dari analog ke digital, Dirjen PPI Kominfo menilai Indonesia sebenarnya sudah lama ‘tersandera’ oleh TV analog. Sedangkan di era teknologi saat ini sudah banyak negara berkembang yang kemudian lebih dahulu menikmati TV digital.

“Kenapa saya katakan dalam tanda petik ‘tersandera’, karena negara-negara di dunia itu sudah bergerak semua ke digital, dan ITU (Internasional Telecommunication Union) mengatakan bahwa TV itu seharusnya sudah beralih ke digital sejak mungkin satu dasawarsa yang lalu,” tandasnya.

Sebagai perbandingan, negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat telah mematikan siaran analog (switch-off) dan beralih ke siaran digital sejak bertahun-tahun silam. Termasuk sejumlah negara Asia Tenggara telah menerapkan tv digital seperti Brunei Darussalam baru pada Juni 2014, Malaysia Desember 2015, serta Singapura, Thailand dan Filipina juga serentak pada 2015.

Pemerintah menargetkan pada tanggal 2 November 2022 semua siaran TV analog akan berganti ke digital. Pemerintah juga berharap dampak positif dari migrasi analog ke digital itu akan menambah digital deviden seperti frekuensi 700 yang saat ini semuanya dihabiskan oleh siaran TV analog.

“Jika migrasi ke digital, maka di frekuensi 700 ini akan ada digital dividen selebar 112 MHZ yang bisa kita gunakan untuk kepentingan layanan internet broadband dan untuk 5G, karena untuk 5G minimal lebarnya harus 100Mhz,” imbuh Ahmad.

Mempersiapkan Perangkat Khusus TV Digital

Android TV
Ilustrasi Android TV (Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters)

Dalam roadmap implementasi penyiaran televisi digital, Pemerintah merencanakan tahun 2018 akan dilakukan analog switch-off secara nasional. Adanya rencana tersebut, kominfo terus akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dan para pelaku industri agar mempersiapkan diri untuk melakukan migrasi dari era penyiaran televisi analog menuju era penyiaran televisi digital.

Untuk mendapatkan siaran digital, gizmo friend harus mempersiapkan perangkat yaitu Set Top Box (STB) khusus. Perangkat ini berfungsi sebagai penerima sinyal siaran TV digital yang dapat dikoneksikan ke pesawat televisi.

Bagi pengguna yang telah memiliki televisi fitur DVB-T2, tidak harus membeli perangkat tersebut. Saat ini, STB telah tersedia di berbagai toko elektronik hingga e-commerce. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung merek dan kemampuannya.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *