#  

Industri Manufaktur Diproyeksikan Meningkat Di Tahun 2021

[ad_1]

Jakarta, Gatra.com – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur di tahun 2021 mendatang akan meningkat hingga 3,95%.

“Dengan asumsi pandemi Covid-19 dapat dikendalikan, tentu dengan adanya vaksin. Sehingga aktivitas ekonomi akan kembali pulih seperti sebelum hadirnya Covid-19,” katanya di Jakarta, Senin (28/12).

Selain itu, dari segi investasi, industri manufaktur juga diproyeksikan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2021 dengan prediksi nilai mencapai Rp 323,6 triliun. Lantaran, pandemi Covid-19 dinilai tidak terlalu memengaruhi investasi sektor industri manufaktur Indonesia.

“Kontraksi investasi di Indonesia sangat rendah bila dibandingkan dengan kontraksi investasi di negara-negara Asian lainnya. Terdapat banyak sekali rencana relokasi pabrik-pabrik, termasuk dari Cina yang membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi yang sangat menarik bagi para investor,” jelas Agus.

Ia menyebut, beberapa perusahaan asal Amerika Serikat telah menyatakan akan memindahkan pabriknya ke Indonesia. Alasannya, kondisi investasi di Indonesia diperdiksikan akan lebih baik dan bersahabat bagi para investor ini.

Adapun beberapa sub sektor indsutri manufaktur yang akan menjadi sasaran investor di tahun 2021 mendatang antara lain, sektor industri makanan dan minuman, industri logam, industri otomotif, industri elektronik, dan lainnya. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga akan mendorong peningkatan investasi di sektor industri kesehatan meski pertumbuhannya tidak akan sebesar sektor manufaktur lain.

“Tentu juga yang akan kami dorong yaitu pengembangan dari industri sektor kesehatan. Barang kali pertumbuhannya tidak sebesar dari sektor-sektor lain, tapi kami harapkan pertumbuhan investasinya dilihat dari persentase dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya itu akan kami dorong agar bisa tumbuh jauh lebih cepat,” ujarnya.


Reporter: Ryan Puspa Bangsa

Editor: Riana Astuti


[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version