[ad_1]
Juru bicara Avichay Adraee mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat dikutip Al-arabiya, Jumat (14/5).
Serangan udara terus menerus menghantam apartemen, meledakkan mobil, dan merobohkan bangunan. Pejabat Israel mengklaim menargetkan militan di daerah tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, hingga 14 Mei, serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 119 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak, 19 wanita, dan melukai 830 orang.
“Serangan ini merupakan pukulan berat bagi kepentingan bawah tanah, metro Hamas yang terletak di bawah lingkungan utara dan timur di sekitar Kota Gaza,” kata Adraee. “Kami memasuki hari kelima proses dan terus bekerja secara agresif,” tambahnya.
Dia juga mengatakan 160 pesawat dan enam pangkalan udara digunakan selama serangan semalam.
Kelompok militan Hamas Palestina menembakkan rudal dari Gaza. Namun, sebagian besar dicegat menggunakan sistem Kubah Besi Israel.
Dalam beberapa hari terakhir, ketegangan meningkat atas rencana Israel mengusir warga Palestina dari distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang dianggap Israel sebagai bagian dari ibu kota abadinya, kendati tindakan itu dianggap pendudukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Israel telah mempersiapkan pasukan tempur di sepanjang perbatasan Gaza dan berada dalam berbagai tahap persiapan operasi darat”, kata seorang juru bicara militer. Langkah ini mengingatkan serangan serupa selama perang Israel-Gaza pada 2014 dan 2008-2009.
Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian beberapa orang yang menurunya kemungkinan menghirup gas beracun.
“Sampel sedang diperiksa dan belum menarik kesimpulan akhir apa pun,” kata mereka.
Editor: Anthony Djafar
[ad_2]
Sumber Berita
