[ad_1]
PMI ini tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman, melainkan bersama keluarga besar KJRI Jeddah. Mereka harus menunggu penyelesaian permasalahan mereka dengan pengguna jasa alias majikan.
“Sudah semestinya kita hadir di tengah saudara-saudara kita yang kurang beruntung ini, supaya mereka tidak sedih saat yang lain bergembira. Mereka bagian dari keluarga kita,” kata Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono dalam keterangannya di acara ramah tamah secara terbatas pada Kamis (13/5)
Acara dengan prokes pembatasan peserta untuk mencegah penularan Covid-19 sesuai ketentuan Pemerintah Arab Saudi, yang melarang adanya kerumunan selama pandemi.
Dalam lebaran kali ini KJRI Jeddah turut menyajikan berbagai hidangan khas masakan Indonesia. Ada opor ayam, sayur lodeh tahu, sambal goreng kentang dan hati, lontong, bakso, es buah, hingga camilan kacang telur.
Seorang PMI bernama Nurbaiti merasa bahagia dengan adanya acara tersebut. Perempuan asal Karawang ini sudah empat belas tahun mengais rezeki di Tabuk, daerah yang berjarak lebih dari seribu kilometer dari KJRI Jeddah. Dia mengaku 14 tahun gajinya dikemplang majikan.
“Tahun ini saya merasa bahagia, bisa berkumpul dengan teman-teman di sini. Saya berterima kasih banyak kepada KJRI yang banyak bantu saya,” tuturnya.
Senada disampaikan seorang penghuni shelter asal Cirebon. Perempuan yang tak mau disebutkan namanya ini mengaku sedih karena lebaran jauh dari orang tua. Meski melalui acara KJRI Jeddah, ini bisa jadi pelipur lara.
“Saat dengar kumandang takbir dari masjid sebelah KJRI Jeddah, saya mendadak teringat keluarga di kampung halaman. Tapi saya bisa senang karena ikut lebaran di KJRI Jeddah,” kata perempuan yang mengaku 12 tahun tidak digaji majikan itu.
Selain menikmati kuliner nusantara, para warga shelter KJRI Jeddah juga memperoleh hiburan door prize dari salah seorang keluarga staff KJRI Jeddah.
Reporter: Misbah Nurdi
Editor: Anthony Djafar
[ad_2]
Sumber Berita
