#  

Kocak! Begini Pesan Prokes Pakai Bahasa Tegal

[ad_1]

Tegal, Gatra.com – Berbagai upaya dilakukan dalam menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes) di masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan menggunakan bahasa daerah agar lebih mudah dipahami.

Hal itu ditemui dalam sosialisasi protokol kesehatan di Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (17/12). Sosialisasi ini dilakukan perangkat pemerintahan mulai dari camat, lurah, petugas puskesmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas bersama elemen masyarakat seperti karang taruna.

Mereka berkeliling kelurahan menggunakan sepeda motor puskesmas keliling yang sudah dimodifikasi. Sepeda motor ini sudah dipasangi perangkat audio yang memutar rekaman suara berisi imbauan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Pesan dalam rekaman suara itu tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, tapi juga bahasa Tegal.

Berikut pesan penerapan prokes pakai bahasa tegal khas ngapak yang diputar lewat rekaman suara laki-laki tersebut:

“Forkompincam bareng-bareng karo kabeh perangkat sing ana ning Kecamatan Timur ngelingna pada ngelakoni anjuran protokol kesehatan, ya kuwe ngenggo masker, wisuh tangan nganggo sabun utawa ngenggo handsanitizer, njaga jarak lan aja umpel-umpelan oh, ora usah tuntungbruk keramaian. Yuh bareng-bareng jaga aja kosi Covid-19 nulari, njaga awake awake dewek, njaga keluarga, njaga Kota Tegal”

Imbauan tersebut mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Masyarakat juga diajak untuk bersama-sama menjaga diri dan keluarga dari penularan Covid-19.

Selain memutar rekaman suara berisi imbauan protokol kesehatan menggunakan bahasa Tegal, dalam sosialisasi itu, perangkat pemerintah juga membagikan masker kepada warga yang tidak memakai masker sekaligus memberikan edukasi.

Camat Tegal Timur, Dores Indrian Nugroho mengatakan, sosialisasi protokol kesehatan menggunakan sepeda motor dan menyertakan kearifan lokal tersebut dilakukan setiap satu pekan sekali di lima kelurahan. Sosialisasi melibatkan semua perangkat pemerintah dan masyarakat dari kecamatan hingga kelurahan.

“Satu kelurahan kami ublek sampai ke gang, fasilitas umum, fasilitas sosial dan tempat-tempat keramaian untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait protokol kesehatan,” ujarnya.

Menurut Dores, penggunaan bahasa Tegal dalam sosialisasi agar apa yang disampaikan mudah dipahami oleh masyarakat. “Istilahnya di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” katanya.

Dores berharap sosialisasi yang akan terus dilakukan hingga sudah ada pemberian vaksin tersebut bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Apalagi, kata Dores, kasus Covid-19 di Kecamatan Tegal Timur tergolong tinggi. Berdasarkan data yang dikumpulkannya, dalam tiga pekan terakhir ada sembilan warga yang meninggal karena terpapar Covid-19.

“Dengan edukasi yang tak pernah berhenti, kami berharap masyarakat semakin peduli dengan bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Tegal khususnya di Kecamatan Tegal Timur,” ujarnya.


Reporter: Farid Firdaus

Editor: Arif Sugiono


[ad_2]

Sumber Berita

Exit mobile version