Lawan Moeldoko, AHY Tegaskan Dirinya Ketua Yang Sah

[ad_1]


AHY dengan keras menyatakan, bahwa kepengurusan Partai Demokrat (PD) di bawah kepemimpinannya adalah kepengurusan yang sah sesuai hukum.

“Hadir di sini berbagai elemen, bahwa saya tidak sendiri. Kalau ada yang mengatakan ini permasalahan AHY semata, terlalu kecil seorang AHY. Tetapi ini permasalahan atau pun ujian bagi kami semua seluruh pemimpin dan pengurus serta kader PD dimana pun berada,” katanya, Minggu (07/03/2021).

Walau sedang pandemi, rapat tetap digelar di Jakarta dengan berusaha melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. Acara dimulai dengan rapat pimpinan, yang akan digelar dengan berbagai acara seperti apel siaga dan mimbar bebas hingga malam hari nanti, acara itu pun diklaim diikuti oleh perwakilan dari 514 pengurus tingkat kabupaten/kota (DPC) dan 34 tingkat provinsi (DPD).

“Saya juga akan melakukan rapat dengan jajaran, dengan ketua DPD yang merepresentasi 34 provinsi di Indonesia, yang kemudian nanti malam saya akan lanjutkan dengan apel siaga,” terangnya.

AHY menyatakan dirinya melihat bahwa pertemuan yang juga digelar secara virtual itu adalah bentuk penegasan dirinya sebagai ketua umum PD yang sah, bukan Moeldoko. Bahwa dirinya adalah pimpinan tertinggi PD yang dinyatakan oleh negara dan pemerintahan, bersama jajarannya hingga tingkat terbawah.

Walau sebagai pensiunan perwira militer, berpangkat akhir mayor, namun dia tak segan untuk menyerang Moeldoko yang pernah menjabat sebagai panglima TNI dan berpangkat jenderal bintang empat. Menurutnya, Moeldoko menjadi ketua umum PD versi KLB bukan karena mencintai PD. Menurut AHY, Moeldoko disebutnya hanya ingin memiliki Partai Demokrat sebagai milik pribadinya saja.

“Katanya saudara Moeldoko itu mencintai Partai Demokrat. Katanya ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki. Yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai, tapi ingin memiliki Partai Demokrat,” bebernya.

Selain itu, dia juga mengkritik para mantan kader PD yang dahulu meninggalkan partai itu, dan kini bergabung dengan Moeldoko di KLB. Menurutnya, para oknum tersebut meninggalkan PD saat terpuruk. Kini, AHY mengklaim PD naik daun lagi di bawah kepemimpinannya dan para oknum itu kembali lagi. Mereka disebutnya seolah-olah mencintai PD, padahal nyatanya tidak.

“Mereka mengatakan telah berkorban berjuang untuk Demokrat, padahal kenyataannya, ketika kita berjuang mereka ke mana saja? Mudah sekali keluar masuk partai, mudah sekali meninggalkan kita. Ketika kita sedang naik mereka kembali seolah-olah mencintai Partai Demokrat. Seolah-olah, saya ulangi, seolah-olah mencintai,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pihaknya akan melawan KLB dengan Moeldoko cs yang disebutnya sebagai sebuah upaya kudeta.

“Kalau kami diam, artinya sama saja bahwa PD juga membunuh demokrasi di negeri kita. Kalau kita diam, sama saja kita membiarkan,” tegasnya.


Photo Credit: Ketua Umum DPP Partai Demokrat versi Kongres V Jakarta tahun 2020 Agus Harimurti (AHY). FILE/IST. PHOTO

 

Indra Christianto
Latest posts by Indra Christianto (see all)



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *