[ad_1]
JAKARTA – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyusun Peta Jalan Literasi Digital 2021 -2024 yang menggunakan sejumlah referensi global dan nasional.
Pemerintah telah menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan akan berulang setiap tahunnya, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan kegiatan literasi digital yang massif di 514 kabupaten/kota, di 34 provinsi, di Indonesia.
“Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian. Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital,” ujar Presiden Joko Widodo saat membuka program Literasi Digital Nasional.
Mendasari hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatik bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat untuk Bandung Barat pada Kamis, (10/6/2021).
Membangun wawasan dan pengetahuan terkait literasi digital ini hadir dalam bentuk seminar dan diskusi secara online lewat webinar. Target perserta kegiatan literasi digital adalah penduduk di kabupaten/kota khususnya ASN, TNI/Polri, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, Ibu Rumah Tangga, petani, nelayan, dan pelaku UMKM.
Nah, di webinar kali ini hadir nara sumber Teguh Juliawan, Kepala Sekolah Trimulya Bandung yang berbagi ilmunya mengenai peran orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet.
Teguh mengatakan, mengutip dari beberapa berita yang muncul di Kompas.com anak-anak yang masuk ke medsos kena cyber bullying dan sebanyak 41% mengalami perundungan dengan dampak prestasi menjadi menurun.
“Memang benar ada kolerasi linier antara cyber bullying anak yang menjadi korbannya dengan prestasi yang menurun dan dengan itu kesempatan untuk masuk pada kampus-kampus yang baik menurun juga, karena harus melawan dua hal cyber bullying dan mental kan berat ditambah akademisnya,” kata Teguh.
Teguh mengatakan orang tua memiliki peran penting melindungi anak dari cyber bullying. Mengapa demikian? Sebab guru hanya bersama anak paling banyak 8 jam di sekolah, sementara orang tua lebih lama bersama anak di rumah yakni sekitar 16 jam.
Akibat dari cyber bullying yang terjadi pada anak di antaranya perasaan tidak punya harapan, merasa sendiri, dan kemudian menjadi over thinking, hingga menjadi lelah berharap. Sementara itu, peran yang paling penting lainnya dari menjaga anak dari kejahatan internet adalah predator anak yang bisa mengacu pada human trafficking.
Untuk itu ada beberapa yang dilakukan oleh orang tua untuk melindungi anak. Salah satunya dengan membatasi akses anak terhadap gadget mereka. Orang tua bisa memberikan aturan durasi screen time untuk anak agar tidak kecanduan sosial media. Pilih durasi screen time sesuai dengan usia anak.
Webinar Literasi Digital di Jawa Barat I, Kabupaten Bandung Barat merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
41 kali dilihat, 4 kali dilihat hari ini
[ad_2]
Sumber Berita