Berita  

Pelaku Pasar Tunggu Sentimen Positif dari Emiten, Menurut CSA Index April 2024

CSA Index May 2024

TEMPOSIANA – Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community, dengan dukungan Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI) serta Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), merilis CSA Index untuk periode April 2024, Jakarta (28/2/24).

CSA Index merupakan indikator penting yang didasarkan pada survei dan pandangan pelaku pasar mengenai kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan sektor yang mencerminkan keyakinan serta pandangan para analis terhadap kinerja IHSG di masa mendatang.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, CSA Index untuk April 2024 mencapai 65,8, mengalami penurunan dari angka sebelumnya pada bulan Maret yang mencapai 67,6.

Penurunan ini menunjukkan bahwa pelaku pasar masih melihat IHSG secara realistis dengan menurunkan harapan terhadap kinerjanya.

Meskipun demikian, berdasarkan konsensus, pelaku pasar masih mengharapkan IHSG dapat bergerak positif di bulan April dengan target penguatan mencapai 7438.

Menurut NS. Aji Martono, Ketua Umum PROPAMI, CSA Index April 2024 menunjukkan bahwa optimisme pelaku pasar cenderung stagnan.

Pelaku pasar menantikan sentimen positif tambahan dari kinerja emiten di tahun 2024 dan kebijakan yang pro pasar.

Sementara itu, CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang akan menjadi penggerak utama untuk IHSG di bulan April.

Sektor Financials menjadi pilihan utama dan mayoritas pelaku pasar sebagai sektor yang dapat memacu IHSG, diikuti oleh sektor Energy dan Consumer Non-Cyclicals.

Meskipun terjadi penurunan target IHSG jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pelaku pasar masih optimis dengan kinerja IHSG dalam jangka panjang.

Mereka berharap kinerja emiten di kuartal pertama dapat positif sehingga IHSG dapat menguat.

Sentimen positif juga diharapkan datang dari turunnya tingkat suku bunga The Fed.

Dengan demikian, CSA Index memberikan gambaran yang komprehensif mengenai pandangan dan harapan pelaku pasar terhadap kinerja IHSG dan sektor-sektor yang mempengaruhinya dalam beberapa bulan ke depan.

Hal ini menjadi acuan penting bagi para investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal Indonesia.

Exit mobile version