[ad_1]
Ketua Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Her Suprabu mengatakan penutupan sudah terjadi sejak pekan lalu. Informasi yang diperoleh dari pemerintah Arab Saudi, kebijakan ini akan ditinjau tiap pekan. “Sudah selama sepekan ini ditutup (penerbangannya). Dan infonya akan dievaluasi tiap pekan,” ucap pria yang akrab disapa Her ini Minggu (27/12).
Dengan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi tersebut akhirnya pengusaha biro umroh lebih memilih bersabar. Sebab mereka harus menunggu hasil evaluasi tiap pekan dari pemerintah Arab Saudi.
Terkait kebijakan ini, Her mengatakan ada beberapa jadwal pemberangkatan umroh yang dibatalkan. Bahkan ada pula jamaah yang sudah berada di hotel untuk menunggu penerbangan. “Ya kami berupaya menjelaskan pada para jamaah. Sedikit banyak mereka mau mengerti dengan kondisinya. Alhamdulillah tidak ada yang mengajukan protes,” ucapnya.
Selama pandemi ini pemberangkatan jamaah sangat selektif. Selain dibatasi, jamaah yang bisa berangkat hanya berusia 18-50 tahun saja. Sedangkan sisanya harus menunggu antrean. “Antrean saat ini sudah mencapai 20 ribu jamaah,” ucapnya.
Selain itu biaya pemberangkatan umroh juga naik. Rerata paket umroh biasa, sebelum pandemi Covid-19 biayanya mencapai Rp 25 juta. Saat ini biayanya naik hingga mencapai Rp 31 juta. “Rata-rata kenaikannya Rp 6 juta untuk tiap jamaah,” katanya.
Reporter: Novita Rahmawati
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita