[ad_1]
Jakarta, Gatra.com – Di ekosistem pesisir, Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting. Karena memiliki ekosistem terumbu karang yang luasnya kurang lebih 2,5 juta hektar yang merupakan 14 persen dari total luasan di dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Ocky Karna Radjasa, dalam webinar bertajuk “Pengembangan Produk Pangan dan Kesehatan Berbasis Kelautan”, yang disiarkan langsung via Zoom dan kanal YouTube Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia – LIPI pada Kamis, (3/6).
Selanjutnya, kata Ocky, Indonesia juga memiliki ekosistem mangrove yang luasnya 3,4 juta hektar atau kurang lebih 23 persen dari luas dunia. Selain itu, negara ini juga mempunyai ekosistem seagrass atau lamun, yang kurang lebih luasnya 292 ribu hektar. “Ini yang terverifikasi,” terangnya.
Sementara itu, Ocky menyebut keanekaragaman laut negeri ini juga sangat lengkap kekayaannya. Baik dari foraminifera (250 jenis), plankton (66 jenis), makro algae (971 jenis), seagrass/lamun (16 jenis), mangrove (75 jenis), porifera atau spons (262 jenis), bahkan sampai ada mamalia laut seperti dugong dan paus (32 jenis).
Adapun terdapat colenterata seperti karang keras, karang lunak dan karang kipas (1.159 jenis), polychaeta (588 jenis), crustacea seperti kepiting dan lobster (1.614 jenis), moluska seperti bivalvia dan grastropoda (955 jenis), echinodermata seperti bulu babi dan timun laut (651 jenis), ikan (3.424 jenis), reptil seperti ular laut, buaya dan penyu (52 jenis) dan burung laut (174 jenis).
“Jadi kurang lebih berdasarkan Suharsono, 2014 [Biodiversitas Biota Laut Indonesia, Pusat Penelitian Oceanografi LIPI], ada 10.289 jenis spesies yang ada di Indonesia. Sudah barang tentu, jumlah ini akan terus bertambah dengan semakin intensifnya kita melakukan eksplorasi terhadap kekayaan laut kita,” tutur Ocky.
[ad_2]
Sumber Berita