[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap empat pelaku penyebar video berisi ujaran kebencian dan ancaman terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
“Penangkapan empat pelaku ini berdasarkan laporan yang diterima polisi,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Surabaya, Minggu, 13 Desember 2020.
Keempat pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka penyebar video berisi ujaran kebencian dan ancaman terhadap Mahfud MD masing-masing berinisial AH, MS, SH, dan MN yang semuanya asal Pasuruan. “Atas dasar laporan itu kami melakukan penyelidikan. Ada empat tersangka yang ditangkap dan dilakukan penahanan,” katanya.
Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur Kombes Gidion Arif Setyawan menjelaskan tersangka MN mengunggah video berisi ujaran kebencian dan ancaman terhadap Menkopolhukam Mahfud MD di akun Youtube bernama Amazing Pasuruan pada 9 November 2020.
“Yang diancam adalah Prof Mahfud MD. Diancam kalau pulang (ke Pamekasan) akan digorok. Artinya, sifatnya sangat personal dan tidak layak dijadikan konten YouTube,” ujar Gidion.
Selanjutnya, dari penelusuran ada tiga orang lain, yakni AH, MS, dan SH yang ikut menyebarkan video ujaran kebencian tersebut melalui grup WhatsApp bernama Front Pembela IB HRS. “Kalau ini tidak dilakukan penegakan hukum secara tegas, ruang peradaban baru terhadap media sosial dalam dunia maya akan menjadi rusak dan memengaruhi kehidupan dunia nyata,” kata Gidion.
Keempat tersangka ini dijerat UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 27 ayat (4) Jo Pasal 45 ayat (4) dan/atau Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) dan Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1946. “Keempatnya diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara,” tuturnya.
[ad_2]
Sumber Berita