Polda Papua Ungkap Identitas Penembak Warga Sipil di Intan Jaya

[ad_1]

Polisi berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan terhadap Ramli NR di Intan Jaya. Pelaku penembakan itu merupakan anggota dari KSB atau biasa dikenal dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB -OPM).

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan hal ini saat menjenguk Ramli NR di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika. Pelaku penembakan itu diduga kelompok dari Undius Kogoya.

“Identifikasi pelaku dari kelompok Undius Kogoya sudah kami dapatkan. Keterangan dari beberapa saksi bahwa mereka mengenal pelaku dan kesehariannya tidak jauh dari rumah korban. Tapi entah apa yang menyebabkan pelaku melakukan kekerasan kepada korban,” katanya di Mimika, Rabu (10/2).

Lanjut mantan Kapolda Sumatera Utara ini, dengan teridentifikasinya identitas pelaku akan mempercepat upaya kepolisian untuk melakukan penindakan hukum.

“Semoga cepat ditangkap. Kalau perintah saya hanya dua pilihan. Tangkap kalau bisa ditangkap. Kalau tidak ditindak tegas terukur dengan SOP kita. Karena dia sudah melakukan kekerasan yang mengakibatkan keresahan bagi warga masyarakat di sekitar Kota Sugapa dan Kabupaten Intan Jaya pada umumnya,” ujar Paulus.

Penembakan itu berawal saat pelaku ingin menjual minyak tanah ke warung milik korban. Namun, saat istri korban sedang menyiapkan jeriken tiba-tiba terdengar suara tembakan senjata api. Saat ini kondisi Ramli NR sudah membaik, menurut pihak dokter tidak ditemukan sisa proyektil di dalam tubuh korban.

Pada hari yang sama, Selasa (9/2), kekerasan yang diduga dilakukan KSB juga menimbulkan korban. Seorang tukang ojek bernama Rusman dibunuh oleh sekelompok orang di Illaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Sejumlah masyarakat di Kampung Mamba Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, mengerumuni jenazah seorang warga sipil yang tewas ditembak kelompok bersenjata. Sabtu 30 Mei 2020. (Foto: Polda Papua)

Terkait dengan kasus kematian tukang ojek di Ilaga, Paulus menyebut motif yang dilakukan pelaku sama seperti di Intan Jaya. Kelompok tersebut dinilai sudah mengalami kesulitan dari segi bahan makanan dan amunisi sehingga melakukan pergerakan perseorangan. Saat ini jenazah Rusman telah diterbangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan untuk disemayamkan.

“Kami dari Polda Papua mengambil langkah-langkah cepat untuk bagaimana menggerakan satuan di daerah teritorial baik di Polres Puncak dan Intan Jaya. Bahkan kami akan tingkatkan razia dan operasi guna mempersempit ruang gerak kelompok tersebut,” ucap Paulus.

Sementara, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, belum memberikan keterangan terkait penyerangan yang dilakukan kelompoknya terhadap warga sipil di Intan Jaya dan Puncak. Hingga berita ini ditayangkan, VOA telah berupaya menghubungi Sebby tetapi belum membuahkan hasil. [aa/em]

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *